Mengapa Para Nabi Pernah Gembala Kambing?

Eramuslim – Islam mengajarkan umatnya untuk beternak, terutama kambing. Hal ini ditegaskan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW.

Mengutip buku Shahih Fadhail A’mal oleh Syekh Ali bin Muhammad Al-Maghribi, dijelaskan hadits riwayat Al-Bukhari no 3498.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: رَأْسُ الكُفْرِ نَحْوَ المَشْرِقِ، وَالفَخْرُ وَالخُيَلاَءُ فِي أَهْلِ الخَيْلِ وَالإِبِلِ، وَالفَدَّادِينَ أَهْلِ الوَبَرِ، وَالسَّكِينَةُ فِي أَهْلِ الغَنَمِ. وَالْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Pangkal kekufuran mengarah timur, bangga dan sombong adalah pada pemilik tanah unta yang banyak dari penduduk Baduwi. Dan ketenangan berada pada gembala kambing, iman ada di Yaman, dan hikmah adalah yang disandarkan kepada Yaman.”

Abu Abdillah berkata, “Dinamakan Yaman, karena ia berada di sebelah kanan Ka’bah dan dinamakan Syam karena ia berada di sebelah kiri Ka’bah. Al-Masy’amah: kiri. Tangan kiri: yang sial (syu’ma) dan sisi kiri : yang lebih sial (asy’am).”

Penggalan hadits ini ada pada Al-Bukhari no 3301, Muslim no 52, At-Tirmidzi no 2243, Malik dalam Al-Muwaththa (2/970), Ahmad (2/270, 372, 408, 457, dan 484) serta Abu ‘Awanah dalam Al-Musnad (1/60).

Sesungguhnya pemilik kambing dikhususkan. Sebab, biasanya mereka tidak memiliki unta dalam jumlah banyak dan merata, keduanya yang menyebabkan sikap bangga dan sombong. Ada yang mengatakan, yang beliau maksud dengan pemilik kambing adalah penduduk Yaman karena umumnya ternak mereka adalah kambing. (Al-Fath (6/450).