Dengan Indera Ini, Anda Bisa Memilih Masuk Surga atau Neraka

“Sesungguhnya ada seseorang yang berbicara dengan satu perkataan yang diridhai Allah ‘Azza wa Jalla dan tak sekalipun ia menyangka perkataannya itu akan membawa akibat sedemikian jauhnya,” sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.

Maksudnya, dengan satu perkataan itu, lanjut Nabi sebagaimana dikutip Dr Abdullah Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyah, “Allah Ta’ala menetapkan baginya dengan perkataannya itu keridhaan sampai Hari Kiamat.” Inilah ketakjuban yang diterima oleh seseorang ketika ia menerima catatan amal kebaikan.

Ia menyampaikan satu kalimat yang ringan, atau berdzikir dengan kalimat yang sederhana menurutnya, tapi ia melakukannya dengan ikhlas hanya karena Allah Ta’ala; kemudian Dia memberikan pahala yang melimpah atas perkataannya itu.

“Dan,” lanjut hadits tersebut, “ada seseorang yang berbicara dengan suatu perkataan yang dimurkai Allah Ta’ala dan tak sekalipun ia menyangka perkataannya itu akan membawa akibat sedemikian jauhnya.” Yaitu, “Allah Ta’ala menetapkan baginya dengan perkataannya itu kemurkaan-Nya sampai Hari Kiamat.”

Sebaliknya, ada seseorang yang secara sengaja atau tidak menuturkan satu kata atau kalimat, kemudian kalimat itu mengundang kemurkaan Allah Ta’ala; entah karena menyakiti hati orang, ghibah, fitnah, atau menimbulkan kerusuhan dan mencaci maki kaum muslimin, para ustadz ataupun para Nabi dan Rasul-Nya. [Pirman/kisahikmah]