Koran Sajadah

Selepas shalat Jumat, Eramuslim bertemu dengan bocah penjual koran bekas di areal Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat. Lembaran koran-koran bekas itu ditawarkan kepada jamaah shalat yang tidak kebagian tempat. Biasanya, koran bekas digunakan para jamaah sebagai alas atau sajadah shalat.

Berikut obrolan singkatnya.

Namanya siapa?

Wandi.

Tinggal di mana?

Pasar Rumput. Dekat dari sini.

Wandi asli sini?

Bukan. Kampung saya di Semarang.

Wandi sekolah?

Sudah berhenti waktu kelas 2 SD.

Sekarang umur Wandi berapa?

13 tahun.

Bapak dan Ibu Wandi kerja apa?

Sopir bajaj. Kalau ibu, pemulung.

Berapa duit Wandi jual koran bekas ke jamaah shalat?

Gope’ (lima ratus rupiah, red.).

Lakunya berapa?

Alhamdulillah, sekitar lima puluhan.

Dari sini, Wandi langsung pulang?

Nggak. Saya nyari kayu bakar.

Buat apa?

Buat masak di rumah. Habis, minyak tanah udah mahal. Gas juga mahal.

Nyarinya di mana?

Di depan-depan rumah sekitar sini. (MN)