Bermula dari Lima Batang Bambu

Kang Jarot (40) tidak menyangka, lima batang bambu yang dia siapkan sekitar bulan Mei 2009 lalu sekarang sudah menjadi “sesuatu”. Lima bambu itu telah “disulap” menjadi sebuah bangunan mungil berukuran 3 x 4 meter yang didirikan di halaman depan rumahnya.

Nyawah di Antara Rumah-Rumah Megah

“Mak jangan difoto… malu, lagi kotor,” katanya sambil tersipu malu. Namun setelah dibujuk dan diyakinkan, wanita separuh baya itu akhirnya mengizinkan gambar dirinya diambil. Ada rasa kagum melihat Ibu ini sedang mencangkul sawahnya yang tidak seberapa luas itu.

Tak Menyesal Jadi Petani

Sejak jadi petani dan ikut Kelompok Tani Maju Jaya, kondisi keuangan Sugandi sontak melorot. Penghasilannya cukup untuk membeli beras satu atau dua hari saja. Padahal, ia ingin sekali semua anaknya tamat SMA.

Ada Kebanggaan Menjadi Guru

Setiap pagi Adi berangkat dari rumahnya di Ledeng Sindang Sari menuju Tanah Sareal, lokasi MI. Ia mencoba menikmati profesinya, meski digaji Rp. 90.000 perbulan. Secara perhitungan materi, uang segitu tidak cukup menutup kebutuhan hidupnya.

Calon Montir Kapal dari Teluk Naga

Sewaktu ditanya Adin, bapaknya, Qodir kecil mengaku kepingin jadi pembuat sekaligus montir kapal. Ia ingin membuat kapal atau perahu yang besar, agar bapaknya yang bekerja sebagai nelayan bisa dapat ikan banyak setiap hari.

Juwita yang Tak Punya Anus

Malang benar nasib Juwita (2). Proses kelahirannya yang dibantu paraji, memang normal tanpa masalah. Hanya saja, dua minggu setelah lahir, orang tuanya baru mengetahui kalau  bocah itu tidak punya anus.