Islam Ajarkan Kita Keramahan Bukan Kemarahan

Eramuslim – BERPRASANGKA baik lebih utama, daripada menghardik kemudian pergilah dia. Yang kawan kita perlukan adalah bimbingan dan hangatnya kebaikan, bukan bentakan serta dinginnya tindakan. Barangkali ketidaktahuanlah dia miliki sementara ini, sehingga pengetahuan lah yang harus kita beri.

Maka mudahkanlah untuk kawan. Dan jangan berikan kesulitan. Karena Islam mengajarkan kita arti keramahan, bukan kemarahan. Jangan anggap remeh sekecil apapun kebaikan.

Walaupun hanya sekedar memberi kemudahan, namun bisa jadi memberi perubahan. Yang awalnya sungkan, menjadi berkenan. Yang tadinya ogah-ogahan, menjadi semangat berkebaikan.

 

Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami An Nadlr telah mengabarkan kepada kami Syu’bah dari Sa’id bin Abu Burdah dari Ayahnya dari Kakeknya] dia berkata:

“Ketika beliau mengutusnya bersama Mu’adz bin Jabal, beliau bersabda kepada keduanya: “Mudahkanlah setiap urusan dan janganlah kamu mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan kamu membuatnya lari, dan bersatu padulah! Lantas Abu Musa berkata;

Wahai Rasulullah, di daerah kami sering dibuat minuman dari rendaman madu yang biasa di sebut dengan Al Bit’u dan minuman dari rendaman gandum yang biasa di seut Al Mizru. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab: “Setiap yang memabukkan adalah haram.” (HR. Bukhari No.5659)

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri, Al Laits berkata; telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku ‘Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah bahwa Abu Hurairah telah mengabarkan kepadanya:

Seorang Arab badui kencing di Masjid, maka orang-orang pun segera menuju kepadanya dan menghardiknya, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada mereka: “Biarkanlah dia, dan guyurlah air kencingnya dengan seember air, hanyasanya kalian diutus untuk memudahkan bukan untuk mempersulit.” . (HR. Bukhari No.5663). (inilah)