Ketika Ali Bin Abi Thalib Minum Sambil Berdiri

Eramuslim-com – Mari belajar menjadi pribadi yang mampu menerima perbedaan. Kembali kepada sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah keutamaan. Namun, akuilah bahwa terlalu banyak sunnah Nabi yang belum kita ketahui. Jika pun tidak masuk ke dalam sunnah yang utama, selama perbuatan tersebut pernah dikerjakan, disampaikan, atau Nabi mendiamkannya, maka hal itu masuk dalam kategori amalan yang dilakukan oleh Nabi.

Suatu hari, ada sekelompok orang yang melihat Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib dengan pandangan mengejek dipenuhi kebencian. Pasalnya, sepupu yang menjadi menantu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini tengah minum sambil berdiri. “Apakah,” tanya sosok yang menjadi Khalifah pengganti Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan ini, “kalian menatapku dengan pandangan tidak suka karena melihatku minum sambil berdiri?”

Sebagaimana kita ketahui, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan umatnya untuk makan dan minum sambi duduk, dengan tangan kanan, membaca asma Allah Ta’ala, dan sederet sunnah lainnya. Akan tetapi, dari riwayat yang dihasankan oleh sejumlah ulama dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam ath-Thahawi ini, kita harus mengakui dangkalnya pengetahuan kita tentang sunnah yang amat banyak jumlahnya.