Ketika Rasulullah Menolong Orang Zalim

Eramuslim.com – Di antara ajaran Islam yang amat mulia adalah saling menolong antara sesama. Saling menolong terdiri dari dua hal; yang dianjurkan dan yang terlarang. Keduanya harus dilakukan seiring sejalan agar sempurnalah makna saling menolong itu.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan tolong-menolonglah dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. al-Maidah [5]: 2)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan al-birr (kebaikan) sebagai saling menolong dalam berbuat kebaikan. Sedangkan at-taqwa dimaknai dengan meninggalkan segala bentuk kemungkaran. Inilah tolong-menolong jenis pertama yang sangat dianjurkan agar menjadi kebiasaan.

Sedangkan tolong-menolong yang terlarang adalah bahu-membahu dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. Al-itsmi dalam ayat di atas dimaknai oleh Imam Ibnu Jarir ath-Thabari sebagai dosa yang harus ditinggalkan. Sedangkan al-‘udwan maknanya melanggar apa yang ditetapkan Allah Ta’ala dalam urusan agama dan melanggar apa yang diwajibkan-Nya kepada manusia.