Kisah Ulama Murtad dan Ahli Sunnah

Eramuslim.com – Agama adalah akhlak. Begitu nilai-nilai yang ditanamkan Rasulullah pada Sahabat. Lalu ditransformasikan ke jiwa para Tabiin, Tabi’it tabiin, sampai pada Wali, Ulama, dan leluhur bangsa.

Teringat sebuah kisah Ulama yang sempat menjadi murtad. Kisah ini saya dengar dari tausiah Syeikh Rohimuddin An Nawawi Al Bantani, keturunan Ulama besar: Syeikh An Nawawi al Bantani.

Kurang lebih begini kisahnya…

Al kisah ada seorang Ulama besar yang punya majelis dengan murid banyak. Suatu ketika, datang seorang wanita cantik jelita.

Allah menghujamkan rasa cinta pada Ulama itu kepada sang wanita. Lantaran besarnya cinta, sang Ulama berniat menikahinya.

Diselidiki latar wanita itu. Ketika memastikan tempat tinggalnya, sang Ulama berkunjung.

Beliau bertemu dengan pria yang ternyata ayah dari wanita yang diincarnya. Diutarakanlah keinginannya menikahi sang putri.

“Boleh saja, tapi ada syaratnya,” kata ayah dari wanita itu. Syarat yang diajukan adalah melepaskan jubah dan surban. Ulama menuruti.

Namun yang dimaksud jubah dan surban adalah agamanya. Ya, wanita yang diincar Ulama itu adalah non Muslim. Ayahnya meminta Ulama tersebut melepaskan Islam.