Masha Allah, Inilah Makanan Pertama Penduduk Surga

Eramuslim.com – Surga identik dengan kenikmatan abadi yang tak dapat dibayangkan oleh siapapun. Manusia hanya mengetahui sedikit saja melalui Al-Qur’an dan Hadis Nabi صلى الله عليه وسلم.

Salah satu kenikmatan yang menanti penghuni surga adalah makanan dan minuman yang tak ada habisnya. Muncul pertanyaan, hidangan apakah yang pertama dimakan oleh penduduk surga?

Ketika Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu (sahabat Nabi yang sebelumnya pemuka Yahudi di Madinah) mendengar kedatangan sang Nabi di Madinah, beliau datang dan berkata: “Aku akan bertanya kepada tiga hal yang tak seorang pun tahu kecuali seorang Nabi. Apakah tanda-tanda pertama dari Hari Akhir? Makanan pertama apa yang dimakan orang di surga? Mengapa seorang anak mirip ayahnya dan mengapa saudaranya mirip pamannya?”

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pun menjawab: “Jibril baru saja memberitahuku tentang jawaban-jawabannya.” Abdullah berkata, “Dia (Jibril), dari seluruh Malaikat adalah musuh kaum Yahudi.” Rasulullah berkata, “Tanda pertama Hari Akhir adalah akan ada api yang menyatukan orang-orang dari Timur dan Barat. Makanan pertama orang di surga adalah hati ikan. Tentang anak yang mirip orang tuanya, jika seorang pria berhubungan seks dengan istrinya dan mencapai orgasme lebih dahulu, anaknya akan mirip dia dan jika istrinya mencapai orgasme telebih dahulu, maka anaknya mirip sang istri.”

Hati ikan. Itulah hidangan pertama yang disajikan Allah Ta’ala untuk penghuni surga. Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu’anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

يتكفؤها الجبار يبده، كما يتكفأ أحدكم خبزته في السفر نزلا لأهل الجنة. فأتى رجل من اليهود، فقال: بارك الرحمن عليك ياأبا القسم، ألا أخبرك بنزل أهل الجنة يوم القيمة ؟ قال بلى… ثم قال ألا أخبرك بإدامهم ؟ بلام والنون. قالوا وما هذا ؟ قال ثور ونون، يأكل من زائدة كبدهما سبعون ألفا

“… Allah menggenggamnya dengan tangannya, seperti salah seorang dari kalian menggenggam rotinya di kala safar sebagai jamuan bagi penduduk surga.” Datanglah seorang Yahudi lalu mengatakan, “Semoga Ar-Rahman memberkahimu wahai Abul Qosim ( Nabi Muhammad ), maukah engkau aku beri tahu tentang jamuan penduduk surga pada hari kiamat? Nabi صلى الله عليه وسلم menjawab, “Tentu saja.” Yahudi melanjutkan “Maukah engkau aku kabarkan lauk-pauk mereka (penduduk surga)? Dengan sapi dan ikan” Rasulullah dan para sahabat mengatakan, “Apakah lauk-pauk mereka?” Yahudi menjawab, “Sapi dan ikan, penduduk surga memakan bagian yang paling nikmat seperti hati sapi dan ikan, bahkan lebih nikmat 7000 kali lipat.” (Misykatul Mashobih, 18: 136)