Orang Ini Tidak Diakui Sebagai Golongan Rasulullah

Eramuslim.com – Islam adalah agama paripurna yang mengatur seluruh hajat hidup umatnya dan umat manusia secara umum. Islam ialah keselamatan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian. Siapa yang masuk ke dalam Islam, tiada kesedihan dan ketakutan baginya.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sebagai pembawa risalah Islam adalah sosok yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlak mulia inilah pesona Islam yang jarang didapati di dalam risalah atau peradaban lainnya.

Soalan akhlak ini merupakan tema utama yang tidak boleh diremehkan. Siapa yang melakukan serangkaian perintah terkait akhlak, Allah Ta’ala sediakan baginya pahala dunia dan akhirat. Sebaliknya, jika diselisihi maka ada siksa dan keburukan yang pasti ditimpakan, di dunia dan akhirat.

Adalah Imam Muslim Rahimahullahu Ta’ala meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sedang melaksanakan jaulah ke pasar. Beliau mendatangi seorang penjual bahan makanan. Manusia teladan ini memasukkan tangannya ke tumpukan bahan makanan, dan mendapati tangannya basah.

“Apa ini, wahai penjual makanan?” tanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.

“Terkena air hujan, wahai Rasulullah yang mulia.” jawab penjual.

“Mengapa engkau tidak meletakkan (bagian yang basah) di atas agar terlihat oleh pembeli?” tanya sang Nabi, retoris.