Pembagian Menurut Allah dan Menurut Manusia

Eramuslim – Syekh Nashiruddin Juha adalah seorang yang senang bermain dengan anak-anak. Beliau selalu membuat anak-anak senang. Oleh karena itu, banyak anak-anak yang berkumpul di rumah beliau untuk bermain.

Suatu ketika terjadi perselisihan tentang pembagian beberapa kelapa di antara anak-anak itu. Anak-anak itu mendatangi Syaikh Nashiruddin Juha seraya berkata, “Wahai Syekh Nashiruddin Juha, bagikanlah kelapa-kelapa ini kepada kami dengan adil.”

Dikutip dari buku Tingkah Laku Juha 388 Kisah Jenaka yang Menyentil Keseharian Hidup Kita, Syaikh Nashiruddin Juha bertanya kepada anak-anak,”Apakah kalian menginginkan pembagian menurut Allah atau menurut pembagian manusia?” Anak-anak itu dengan tulus menjawab, “Kami menginginkan pembagian menurut Allah.”

Syekh Nashiruddin Juha membagi kelapa-kelapa itu. Ada sebagian anak yang diberi sedikit saja dari kelapa itu, ada juga yang diberi dua bagian, ada juga yang diberi beberapa buah kelapa, ada juga yang diberi satu buah kelapa, namun ada juga yang tidak diberi sama sekali.

Melihat pembagian yang seperti itu, anak-anak tersebut menggeleng-gelengkan kepala karena tidak paham apa maksud Syaikh Nashirudin Juha berbuat demikian. Mereka menganggap pembagian itu sangat tidak adil dan aneh, lalu mereka bertanya, “Pembagian. macam apa ini?”