Penyebab Terkuncinya Hati

Eramuslim.com – Minimal tujuh belas kali dalam sehari, orang-orang beriman berdoa kepada Allah Ta’ala agar dikaruniai petunjuk menuju jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang yang dianugerahkan nikmat kepada mereka sebagaimana para Nabi dan Rasul, Sahabat, Tabi’in, Pengikut Tabi’in, Syuhada’, Shiddiqin, dan para penerus mereka; bukan jalannya orang yang sesat dari kaum Nashrani ataupun ingkar sebagaimana kaum Yahudi.

Orang-orang yang sesat itulah golongan yang disebutkan dalam al-Qur’an telah dikunci mati mata hati, telinga dan ditutup penglihatannya oleh Allah Ta’ala. Qatadah menafsirkan ini dengan mengatakan, “Setan telah menguasai mereka karena mereka menaatinya.”

Sebab menaati setan itu, “Allah Ta’ala mengunci mata hati dan pendengaran, serta menutup pandangannnya.” Sehingga, lanjutnya menerangkan, “Mereka tidak dapat melihat petunjuk, tidak bisa mendengarkan, memahami dan berfikir.”

Semua itu terjadi lantaran dosa dan kesalahan yang dilakukan semakin menggunung, dan tidak ada niat ataupun keinginan untuk meminta ampun kepada Allah Ta’ala. Padahal, dosa sebagaimana disebutkan dalam hadits ibarat noda hitam yang mengotori hati. Jika bertambah dosa, semakin banyak noda hitam di hati. Kemudian tatkala seseorang meminta ampun seraya beristighfar, noda hitam itu akan menjadi jernih.