Tafakur Musafir Sambut Ramadhan

Gemerlap dan kelezatan dunia fana
Berbalut atribut dan hiasan duniawi yang mempesona
Harta, jabatan, kekuasaan, anak
Diraih dengan berbagai upaya Demi sebuah prestise Yang menimbulkan kebanggaan, ketakaburan, dan arogansi
Membuat banyak di antara kita jauh dari-Nya
Tanpa sabar dan syukur
Sedikit yang sadar, jika itu adalah ujian
Bisa melenakan dan menggelincirkan Hingga tersesat dari jalan-Nya

Sadarilah……
Kita hanya musafir Mampir sebentar di dunia
Ibarat istirahat sejenak di bawah pohon
Sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan yang hakiki
Surga akhirat nan kekal abadi
Itulah pesan mulia dari Rasulullah SAW

Tafakurilah hakikat penciptaan kita oleh-Nya
Keikhlasan dan ketaatan harus tertuju kepada-Nya
Sesungguhnya sholat, ibadah, hidup dan mati kita untuk-Nya
Tanpa ingin diketahui dan disanjung oleh orang lain
Ridho-Nya semata adalah tujuan yang hakiki
Hati ini senantiasa ingat kepada-Nya
Merasa banyak salah, khilaf dan dosa

Nikmat-Nya tidak terhitung yang sudah dikaruniakan
Sholat, zakat, infaq, haji, shiyam, istighfar dan dzikrullah
Serta ibadah yang lain
Berbuat baik terhadap semua makhluk-Nya Tidak menyakiti makhluk-Nya
Tidak cukup untuk ‘membayar’ nikmat Allah Robbul alamin Nikmat yang tidak terhitung di dunia ini
Maupun nikmat-Nya di akhirat yang jauh lebih baik lagi

Ya Allah, ampunilah hambaMu yang lemah ini
Hiasilah hati ini dengan sebaik-baik perhiasan
Yaitu iman dan takwa
Allahumma bariklanaa fii Rojab wa Sya’ban, wa balighnaa Romadhon

Bontang, akhir Sya’ban 1429 H