Allah Melarang Manusia Berputus Asa

Eramuslim – Sudah pada kodratnya manusia senantiasa menghadapi permasalahan hidup. Bahkan, hidup merupakan serangkaian tindakan untuk mengelola permasalahan. Pada sebagian masalah, secara alamiah manusia dibekali insting untuk menghadapinya.

Sudah pada kodratnya manusia senantiasa menghadapi permasalahan hidup. Bahkan, hidup merupakan serangkaian tindakan untuk mengelola permasalahan. Pada sebagian masalah, secara alamiah manusia dibekali insting untuk menghadapinya.

Namun, pada sebagian lainnya manusia harus melalaui proses pencarian dan pembelajaran sebelum menemukan solusi terbaik menyelesaikan masalahnya. Ketika lapar, kita makan; mengantuk, tidur. Ini insting yang otomatis mengarahkan tubuh kita.

Namun, permasalahan lain, seperti rasa sakit, takut, kesepian, keinginan memiliki, rasa malu, cemburu, inilah persoalan yang diperlukan usaha pembelajaran. Allah SWT mendorong manusia untuk selalu mencari jalan dan berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Dalam surah Yusuf ayat 22, Allah berfirman, “… dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Mengapa Allah melarang kita berputus asa? Sebenarnya, ini mengandung konsekuensi logis.

Ketika Allah melarang manusia berputus asa, itu artinya Allah sudah menjamin pasti ada harapan dan jalan keluar bagi setiap permasalahan. Itulah mengapa selalu ada fitrah jalan keluar dalam setiap pemecahan masalah. Berupa jalan yang semakin mendekatkan diri manusia kepada ajaran-Nya.