Keutamaan Lapar di Sisi Allah

Orang itu lalu pergi kemudian datang lagi menemui tamu-tamunya itu dengan membawa sebuah batang kurma -berlobang- berisikan kurma berwarna, kurma kering dan kurma basah. Iapun berkata: “Silahkanlah makan.” Selanjutnya ia mengambil pisau, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jangan menyembelih yang mengandung air susu.”

Orang Anshar itu lalu menyembelih untuk tamu-tamunya itu, kemudian mereka makan kambing itu, juga kurma dari batang kurma tadi serta minum pulalah mereka. Setelah semuanya itu kenyang dan segar -tidak kehausan- lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: “Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, sesungguhnya engkau semua akan ditanya dari kenikmatan yang engkau semua rasakan ini pada hari kiamat. Engkau semua dikeluarkan dari rumahmu oleh kelaparan. Kemudian engkau semua tidak kembali sehingga engkau semua memperoleh kenikmatan ini.” (HR. Muslim)

Kecintaan Allah

Rasulullah tatkala melaksanakan shalat dengan para sahabat, ada beberapa orang yang jatuh dalam shalatnya, disebabkan karena kemisikinan yang teramat. Mereka itu adalah ahlush shuffah, sehingga orang-orang mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang gila. Rasulullah setelah selesai shalat menghadap ke arah mereka itu dan berkata: “Andaikata engkau semua mengetahui apa yang disediakan untukmu semua di sisi Allah Ta’ala, sesungguhnya engkau semua senang kalau engkau semua bertambah fakir (Tirmidzi)

Jalan tol ke surga

“Utbah bin Ghazwan berkhutbah kepada kita dan ia adalah menjabat sebagai gubernur di Bashrah,dia memuji Allah, kemudian berkata: “Amma ba’du, sesungguhnya dunia telah memberitahukan akan kerusakannya dan akan segera hancur sehingga tidak akan tersisa kecuali sedikit sekali, , sebagaimana sisanya wadah yang dikumpulkan isinya oleh pemiliknya.

Sesungguhnya engkau semua pasti berpindah dari dunia ini, ke tempat yang kekal. Maka dari itu berpindahlah dengan sebaik-baik bekal yang ada padamu semua. Sesungguhnya Rasulullah telah menyampaikan bahwa sebuah batu yang dilemparkan dari tepi Jahanam itu lalu jatuh ke dalamnya sampai selama tujuhpuluh tahun, tetapi belum juga mencapai dasarnya.

Demi Allah, sesungguhnya Jahanam itu benar-benar akan dipenuhi manusia, apakah engkau semua heran tentang itu? Juga sesungguhnya telah disebutkan kepada kita bahwasanya antara dua daun pintu dari beberapa daun pintu surga itu adalah berjarak sejauh perjalanan empat puluh tahun.

Sesungguhnya akan datang pada surga itu suatu hari menjadi penuh sesak – yakni berjejal-jejal orang hendak memasukinya. Saya sendiri telah mengalami bahwa diri saya termasuk yang ketujuh dari tujuh orang yang menyertai Rasulullah s.a.w., yang kita tidak memiliki makanan apapun, melainkan daun-daunan pohon, sehingga banyaklah luka-luka yang timbul di rahang kita, kemudian saya mendapatkan selembar kain, lalu saya sobeklah kain itu untuk dibagikan antara saya sendiri dengan Sa’ad bin Malik, jadi saya bersarung dengan separuh kain itu dan Sa’ad juga bersarung dengan separuhnya lagi.

Selanjutnya pada hari ini, seorang diantara kami berdua itu tidaklah menjabat melainkan sebagai seorang gubernur dari sebuah daerah dari sekian banyak daerah yang ada. Sesungguhnya saya mohon perlindungan kepada Allah kalau saya merasa dalam diri sendiri itu sebagai orang yang agung, sedang di sisi Allah hanyalah kecil belaka.” (HR. Muslim)