Mainan


Seorang ayah tampak asyik menemani anaknya mencoba beberapa mainan yang baru ia beli dari pasar. Ada mobilan polisi dengan suara yang mengaung, pesawat terbang yang berputar-putar dengan kerlap-kerlip lampu, robot kecil yang bisa berjalan sendiri dengan suara dan aneka lampu yang menarik.

Daya tarik yang luar biasa itu, menjadikan sang anak tidak lagi sadar dengan sekelilingnya. Ia benar-benar sudah tenggelam dalam lautan kegembiraan. Sesekali, sang ayah menatapi untaian senyum dan keriangan putera tiga tahunnya itu.

Di tengah tawa dan keriangan sang anak, suara batin sang ayah pun berujar pelan, ”Anakku, tak lama lagi kau akan bosan dan tidak suka lagi dengan mainan ini. Waktu akan membawamu pada dunia-dunia lain yang lebih luas.”

**
Aliran hidup manusia yang mengundang seribu satu dinamika selalu dipengaruhi oleh hiasan-hiasan dunia yang begitu mempesona. Ada warna-warni pesona yang mampu menenggelamkan pandangan mata, ada suara-suara indah yang membuai telinga, ada sentuhan-sentuhan lembut yang melenakan hati dari kesibukan asasinya.

Seperti halnya anak kecil yang terbuai dengan aneka mainannya, ia tidak lagi sadar dengan apa yang terjadi dengan sekelilingnya. Tidak lagi mendengar suara malakul maut yang berbisik pelan, ”Tak lama lagi, kalian tidak lagi perduli dengan mainan-mainan itu.” ([email protected])