Makan Daging Kurban Harus Sesuai Anjuran Alquran, Ini Caranya

Eramuslim – Hari Raya Idul Adha berkaitan dengan makan daging kurban. Hal ini patut disyukuri sebagai ibadah yang membahagikan, khususnya untuk mereka yang kesehariannya sulit makan daging.

Usai merayakan Idul Adha 1440 H kemarin, mungkin banyak dari Anda yang masih menyimpan daging sisa di dalam kulkas. Daging kurban tersebut tentunya akan Anda makan hari ini atau malah besok.

Sebelum memakan daging kurban, Okezone coba memberi nasihat sedikit terkait dengan anjuran makan daging kurban ini sesuai dengan Alquran?

Perlu Anda ketahui, Allah SWT telah menganjurkan manusia mengonsumsi daging. Bahkan, Allah SWT pun mengatur untuk tidak mengonsumsi dalam jumlah yang berlebihan karena akan menjadi penyakit di dalam tubuh.

Meski Allah SWT menganjurkan manusia untuk makan daging, Dia juga menyarankan agar manusia menyeimbangkan asupan makanan dengan mengonsumsi sayur-sayuran. Allah SWT juga meminta kita mengonsumsi sayuran terlebih dulu baru makan daging.

Nasihat semacam itu kita dengar di era sekarang padahal Alquran sudah menjelaskannya jauh sebelum era modern seperti sekarang ini. Perintah itu dianjurkan karena berkaitan dengan kesehatan tubuh manusia itu sendiri.

Lebih jelas lagi, dalam buku berjudul ‘Sains dalam Alquran: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah’ karya Dr Nadiah Thayyarah di bab Makanan, Allah berfirman:

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

وَمِنَ الْأَنْعَامِ حَمُولَةً وَفَرْشًا ۚ كُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya: “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-An’am: 141-142).