Mencintai dan Bersahabat Dengan Orang Saleh

Sahabat memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang hamba, dia yang akan mengajak kita kepada kebaikan atau kepada keburukan, dia adalah cermin diri kita. Sahabat yang baik akan mengangkat kita dari laut kemaksiatan. Rasulullah bersabda: “Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi)

Bergaullah dengan orang soleh dan baik dan jauhilah bersahabat dengan orang-orang jahat karena akan mematikan hatimu, Allah berfirman:

Artinya: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoannya, dan janganlah kedua matamu beerpaling dari mereka karena mengharap perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS Al-Kahfi: 28)

KEUTAMAAN BERSAHABAT KARENA ALLAH

Para Nabi dan Syuhada iri

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat suatu golongan manusia yang bukan dari para nabi dan bukan pula syuhada, akan tetapi para nabi dan syuhada iri dengan kedudukan mereka disisi Allah pada hari Kiamat.” Para sahabat berkata, “Beritahukanlah kepada kami siapa mereka wahai Rasulullah?” Lalu Rasulullah menjelaskan, “Mereka adalah suatu kaum yang saling mencintai karena Allah bukan karena ikatan kekerabatan diantara mereka dan bukan pula karena faktor harta yang mereka harapkan, demi Allah sesungguhnya pada wajah-wajah mereka terdapat cahaya dan mereka berada diatas cahaya, mereka tidak merasa khawatir ketika manusia khawatir, dan tidak pula bersedih hati ketika manusia bersedih hati, lalu beliau membaca firman Allah, “Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran pada diri mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Yunus: 62) (HR. Abu Dawud, shahih)

Mendapatkan kasih sayang Allah

“Orang yang berkasih sayang kerana Allah, orang yang saling berziarah kerana Allah, orang yang saling berbelanja membelanja kerana Allah, orang yang saling bersahabat kerana Allah, mereka semua berhak mendapat kasih sayangKu (Allah)” (HR. Ahmad)

Akan dibangkitkan bersama orang yang kita cintai

Dari Anas bin Malik ia menceritakan bahwa seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah kapankah tibanya hari Kiamat? Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Apakah yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi hari Kiamat?” Orang tersebut berkata, “Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya engkau akan bersama yang engkau cintai.” Demi mendengar sabda Rasulullah tersebut Anas bin Malik berkata, “Tidak ada sesuatu yang menggembirakan kami setelah masuk Islam, melebihi kegembiraan kami terhadap sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya engkau bersama yang engkau cintai.” Lalu Anas berkata, “Aku mencintai Allah dan Rasul-Nya juga Abu Bakar dan Umar dan aku berharap semoga kelak bisa dikumpulkan bersama mereka walaupun tidak bisa beramal dengan amalan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)