Parkirlah Ditempat yang Disukai Allah

Satu lagi, misalkan ada yang mau pergi bersama temannya yang sama-sama bawa mobil. Lalu agar efisien, Mobil yang satu diparkir dan diinapkan di masjid.Tanpa memberi informasi apapun kepada pihak DKM atau Petugas parkir. Bagaimana kalau ternyata di masjid akan ada acara? Bayangkan berapa panitia yang dibutuhkan untuk memindahkannya?

Hati nurani kita, apabila masih berfungsi dengan baik pasti akan bisa merasakan bagaimana susahnya orang yang terhalang dan berapa banyak orang yang terugikan gara-gara kita parkir seenaknya. Padahal, kalau kita membuat susah hidup orang, hidup kita juga akan susah. Semakin kita mempersulit hidup orang, semakin sulit pula hidup kita. Bukankah setiap perbuatan ada balasannya?

Maka siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan siapa berbuat kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat pula (balasan)nya.” (QS. az-Zalzalah [99]:7-8).

Oleh karena itu, apabila hendak memarkir kendaraan parkirlah di tempat yang disukai Allah Taala. Janganlah kita parkir di tempat yang enak dan menyenangkan bagi kita, sedangkan Allah tidak menyukainya. Maka, parkidah di tempat yang tidak merugikan atau membuat susah orang, tidak menghalangi maupun membikin macet jalan.

Boleh jadi, dengan parkir sembarangan tidak ada orang yang berani menegur, karena kita seorang anggota TNI atau polisi. Mungkin juga tidak ada yang marah karena kita parkir menutupi rumah yang sedang kosong. Namun, persoalan parkir yang sederhana ini bisa menjadi tidak sederhana lagi apabila menimbulkan mudarat bagi orang lain. Ingatlah saudaraku, setiap perbuatan ada catatannya yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan-Nya.

Maka siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan siapa berbuat kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat pula (balasan)nya.” (QS. az-Zalzalah [99]:7-8). (Inilah)