Renungan Soal Ucapan “Selamat Natal”

Jadi sebenarnya peringatan dan perayaan hari kelahiran Yesus Kristus bukanlah suatu peringatan hari ulang tahun biasa sebagaimana ulang tahun manusia lain pada umumnya. Bagi sebagian besar ummat Kristiani di seluruh dunia Hari Natal atau kelahiran Yesus setiap tanggal 25 Desember diyakini merupakan hari lahirnya anak tuhan bahkan hari lahirnya tuhan itu sendiri…! Subhaanallahi ‘amma yusyrikun (Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan). Ummat Nasrani meyakini bahwa setiap tanggal tersebut mereka menegaskan kembali keyakinan keliru mereka bahwa Allah punya anak atau Allah boleh diserupakan dengan seorang manusia, dalam hal ini Yesus atau kita menyebutnya Isa ‘alaihis salaam.

Dan Allah dengan tegas memvonis kafir bagi siapa saja yang mengucapkan kalimat sesat tersebut:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” (QS. Al-Maidah [5] : 72)

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, ‘Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa.” (QS. Al-Maidah [5] : 73)

Bila Allah memvonis mereka karena ucapan batilnya itu, lalu mengapa ummat Islam malah turut mengucapkan selamat kepada mereka atas kebatilan keyakinan mereka itu? Alih-alih kita mengajak mereka untuk bertaubat dan hanya menyembah Allah sebagaimana Allah perintahkan kita dan Nabiyullah Isa ‘alaihis salaam atau Yesus telah menyuruh mereka, malah sebagian ummat Islam dewasa ini turut memberikan dukungan dan ucapan selamat atas kekeliruan, kekafiran dan kemusyrikan mereka itu.

Bukankah ucapan selamat dari ummat Islam justeru akan melestarikan keyakinan sesat mereka? Mereka tidak diingatkan bahwa itu keliru malah mereka diberikan kalimat ucapan selamat? Alangkah tega dan zalimnya perbuatan orang-orang yang mengucapkan selamat Natal kepada ummat Kristiani yang merayakan hari kelahiran anak tuhan bahkan kelahiran tuhan itu sendiri. Kita tahu bahwa itu adalah kebatilan tetapi kita malah memberikan reinforcement dengan Christmas Greeting yang diucapkan, baik melalui ucapan langsung, facebook, email, kartu Natal atau Televisi. Ibaratnya seorang muslim yang seperti itu sedang menyatakan kepada seorang Nasrani, “Selamat ya Anda telah menjadi seorang yang kafir di mata Allah Tuhan Yang Sebenarnya.” Na’udzubillahi min dzaalika…!

Bahkan di dalam ayat-ayat berikut Allah sangat murka dengan orang-orang yang meyakini bahwa Allah Yang Maha Pemurah telah mengambil seorang anak. Sehingga Allah mengancam dengan berbagai bentuk bencana alam dahsyat dikarenakan adanya orang-orang yang mengucapkan claim batil tersbut.

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ إِلا آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا

“Dan mereka berkata, ‘Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.’ Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.” (QS. Maryam [19] : 88-93)