Rezeki tak Bertambah dengan Kerja Habis-habisan

Eramuslim – SAAT ini amanat atau amanah adalah sesuatu yang sangat langka, sementra khianat merajalela, tersebar dimana-mana. Ada yang mengatakan, “Dalam klan keluarga fulan terdapat seorang laki-laki yang amanat.” Hal itu menunjukkan betapa jarangnya orang yang amanah di zaman sekarang ini. Manusia mungkin tidak tahu atau mereka lupa, amanah dan rahim (hubungan keluarga) akan berdiri pada hari kiamat di sebelah kanan dan kiri sirath, -menunjukkan betapa besarnya permasalahan ini- keduanya menuntut hak kepada setiap orang yang melewati sirath.

Sekarang kita terbangkan alam pikiran kita ke masa-masa orang-orang saleh banyak ditemui, mereka berjalan di jalan-jalan kota, dan bermuamalah dengan akhlak-akhlak terpuji, merekalah generasi awal Islam. Di masa mereka sifat amanah tertanam begitu mendalam di hati-hati masyarakat. Rekam jejak kehidupan mereka selalu dihiasi kisah-kisah amanah dan kejujuran. Kita sering dengar tentang profil pemimpin yang amanah di zaman mereka, dan kita katakan “Ada tidak ya pemimpin seperti mereka di zaman seakrang.” Kali ini, penulis mengajak pembaca menyorot ke dalam diri masing-masing (introspeksi), dengan membawakan kisah rakyat di zaman-zaman pemimpin yang adil tersebut. Adakah yang mengatakan “Saya rakyat/individu yang amanah seperti mereka tidak ya?”