Syair Pemicu Tangis Nabi Muhammad dan Kisah di Baliknya

”Demi Allah wahai Rasulullah, Allah selalu membuat kami semakin yakin kepadamu. Aku memang telah mengucapkan sesuatu dalam hatiku yang tidak didengar oleh kedua telingaku,” jawabnya.

”Sampaikanlah, aku akan mendengarkannya,” jawab Nabi SAW.

Tidak diduga, ternyata ayah lelaki tadi kemudian membacakan sebuah syair yang bagus yang ditujukan kepada sang anak buah hatinya:

Ketika engkau lahir, aku memberimu makan

Dan ketika engkau tumbuh dewasa, aku selalu menjagamu

Engkau diberi minum dari jerih payahku

Jika malam hari engkau sakit

Maka, sepanjang malam aku tidak tidur

Bergadang memikirkan penyakitmu

hingga tubuhku sempoyongan karena kantuk

Seakan-akan aku yang sakit, bukan kau

Air mataku pun mengalir deras

Dan jiwaku khawatir kau akan mati

Padahal Dia tahu bahwa ajal akan tiba sesuai waktunya

Saat engkau mencapai usia yang tepat

Saat di mana kuharapkan dirimu

Kau balas diriku dengan kekejaman dan kekasaran

Seakan-akan engkau pemberi nikmat

Dan yang dermawan

Andai saja ketika tak dapat kaupenuhi hakku sebagai ayah

Kau perlakukan aku sebagai tetangga

Yang hidup berdampingan