Tidak Panik Merespons Ujian

Eramuslim – Dalam Al Quran surat Al Furqan ayat 63 Allah berfirman:

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمً

Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

Menurut Imam besar Masjid New York yang juga Presiden Nusantara Foundation, Shamsi Ali melalui ayat tersebut menjadi pengingat umat Muslim untuk merespon segala ujian dengan positif. Termasuk juga merespon pandemi Covid-19 serta sederet dampak yang ditimbulkannya yang telah membuat banyak kekhawatiran banyak orang.

“Kepanikan, kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan (over worried) inilah yang kemudian diantisipasi oleh Alquran. Bahwa dalam keadaan yang kurang menguntungkan (jahil) hendaknya tetap direspon dengan salaama (kedamaian/ketenangan). Bukan dengan sikap dan prilaku yang seolah kehilangan pegangan,” jelas Shamsi Ali dalam pesan singkat yang diterima Republika,co.id pada Jumat (4/12).

Ia menjelaskan bahwa merespon dengan tenang merupakan indikasi seseorang mental yang kuat. Sementara seseorang dengan mental lemah dengan mudah dapat lepas harapan, menyalahkan, bahkan mencari pelarian atau pelindungan. Kerap kali mental seperti ini mencari kambing hitam akibat kelemahan diri sendiri.