Umar bin Abdul Aziz Menangis Dapat Jabatan, Bagaimana Kita?

Sepenggal kisah yang dikutip Syekh Mohd Iqbal dalam Misi Islam (Gunung Jati Jakarta, 1982) itu, hanyalah salah satu dari sekian cerita kesalehan Umar.

 

Kisah paling populer tentangnya adalah ketika mematikan lampu fasilitas negara saat anaknya datang untuk urusah pribadi. Dia tidak mau menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan diri dan keluarganya.

Umar bin Abdul Azizadalah salah satu profil teladan pemimpin umat. Simak kembali secara cermat alasannya menangis dekat istrinya. Dia sadar, urusan lahiriah dan batiniah umat menjadi tanggung jawabnya. Dia pun sadar, jabatan adalah amanah sekaligus “cobaan kenikmatan” yang sangat berat.

Jabatan bukanlah peluang untuk memperkaya diri dan menindas bawahan atau rakyat, tapi justru ada beban di dalamnya untuk melindungi dan menyejahterakan umat. Bagaimana dengan kita saat mendapatkan jabatan? (rol)