Ulama Segala Ilmu

Eramuslim – Al-’alim adalah orang yang berilmu. Akar kata dari bahasa Arab ‘alima-ya’lamu, yakni mengetahui sesuatu. Mereka yang berilmu disebut ‘ulama. Ilmu semua ilmu, yang dianugerahkan Allah kepada manusia. Sebagian orang ada yang mengelompokkan dua jenis ahli ilmu. Pertama ulama ahli ilmu agama, yang kedua ulama ahli ilmu umum. Di Indonesia ada ustaz, kiai, dan lazim pula ulama dipakai untuk mereka yang ahli ilmu agama. Sedangkan untuk ahli ilmu umum disebut ilmuwan, cendekiawan, intelektual, dan intelegensia.

Kategorisasi yang membelah ulama menjadi dua tersebut sepenuhnya konstruksi sosial. Artinya hasil persepsi atau pemikiran manusia, bukan pandangan qathiy (sesuatu yang pasti) dari ajaran Islam. Tidak jarang pengkotakan itu untuk kepentingan tertentu. Sebab kenyataannya mereka yang disebut ahli ilmu agama (khusus) banyak menguasai ilmu umum, sebalik mereka yang disebut cendekiawan atau intelektual (ulama umum) juga menguasai ilmu agama, sehingga satu sama lain saling menyatu. Pemikiran tersebut sah sejauh tetap diletakkan sebagai persepsi manusia yang relatif, tidak absolut. Kalaupun keduanya terpisah dalam diri seseorang, sama-sama penting untuk kemajuan Islam dan peradaban manusia semesta.