Khutbah Jumat

Mereka beranggapan bahwa Lailah Mubarakah (malam yang penuh berkah) itu adalah malam Nishfu sya’ban, padahal anggapan seperti itu sangat salah sekali, bertentangan dengan konteks ayat dan juga bertentangan dengan ayat-ayat lain.

Walaupun mengaku beriman, namun ketika yang diikuti bukan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka jelas sesat.

“Sesungguhnya yang aku takuti atas umatku hanyalah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan.” Walaupun kesesatan, penyesatan, pendhaliman telah dilancarkan, namun Ummat justru mendukungnya, sampai menciumi tangannya.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.

Tidak jarang kita dengar, ada orang yang membuat ibarat-ibarat mengenai agama. Lalu dikatakan, agama itu hanya jalan yang kita lewati untuk menuju suatu tujuan, maka kita boleh lewat mana saja.

Paling sempurnanya iman orang mukmin adalah yang paling bagus akhlaq mereka, dan yang paling terpilih di antara kamu sekalian adalah yang paling terpilih akhlaqnya terhadap isteri-isteri mereka.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya.

Setiap orang yang beriman pada Allah, Rsul-Nya dan hari akhir pasti merindukan surga. Ia merindukan surga bukan karena sudah bosan hidup di dunia, atau karena sudah tidak tahan menghadapi kesulitan kehidupan dunia.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan dan kesehatan kepada kita.

Faktanya, puluhan ribu manusia yang berkumpul di berbagai tempat pesta malam tahun baru Masehi adalah sebagian besarnya umat Islam. Puluhan ribu yang memadati jalan-jalan raya.