Kisah Dzulqarnain, Pemimpin Hebat yang Mampu Jinakkan Yakjuj dan Makjuj

Eramuslim.com – Dzulqarnain adalah sosok hamba saleh yang dikaruniai kehebatan oleh Allah sehingga dapat menjinakkan kaum perusak bernama Yakjuj dan Makjuj (يأجوج ومأجوج Ya’juj wa-Ma’juj). Beliau seorang raja sekaligus pengembara yang mampu mencapai Timur dan Barat.

Kisahnya diabadikan dalam Al-Qur’an. Sebagian ahli tafsir menyebut beliau adalah seorang Nabi, sebagian lain mengatakan hamba saleh yang memiliki kerajaan. Secara harfiah, Dzulqarnain dijuluki “Dia yang Bertanduk Dua”. Beliaulah sosok pemimpin hebat dan adil yang membina tembok pemisah Yakjuj dan Makjuj dari menyerang orang yang di Barat.

Dari literatur sejarah, Dzulqarnain disebut sebagai Iskandar Agung (Alexander dari Macedonia), tetapi ia hanyalah pendapat sekuler dan telah disangkal oleh para ulama dan ahli sejarah Islam yang mengatakan Dzulkarnain adalah Cyrus Agung. Gelar tersebut terkenal di kalangan masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam.

Sosok Dzulqarnain tercatat dalam Sirah Nabawiyah (sejarah Nabi) dan tertulis dalam Sirah Ibnu Ishaq yang menceritakan bahwa kaum musyrikin Makkah meminta bantuan Yahudi Khaibar untuk mencari kelemahan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Ketika Nadr mengatakan hal itu kepada mereka, mereka mengirim dia dan Uqbah bin Abu Muit kepada Rabi Yahudi di Madinah.

Untuk membuktikan kenabian beliau, Rabi (ahli agama) itu akan mengajukan tiga pertanyaan yang apabila dijawab dengan betul, maka itu membuktikan kebenaran Nabi Muhammad dan begitu juga sebaliknya. Pertanyaan yang diajukan adalah:
1. Tentang beberapa anak muda di zaman dahulu yang ceritanya amat menakjubkan.
2. Tentang seorang lelaki yang pengembara hebat yang telah sampai ke timur dan barat.
3. Tentang Ruh.

Baginda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم meminta waktu untuk menjawabnya. Selepas diturunkannya wahyu, semuanya terjawab melalui Surah Al-Kahfi.

Berikut merupakan petikan tafsir dari Surah Al-Kahfi yang menceritakan kisah Dzulqarnain (Surah Al-Kahfi ayat 83-101).