Renovasi Muka Rumah

Assalaamu’alaikum wrwb

Saya ingin merenovasi tampak muka rumah saya. Karena sudah kuno dan perlu banyak perbaikan. Saya tidak ingin merubah denahnya. karena khawatir biaya membengkak. Hanya saja carport dan atap nampaknya perlu sekali didisain ulang.

Bagaimana mengubah muka rumah yang sudah terkesan sangat kuno ini ?

Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalaamu’alaikum wrwb

Purwadi

Wa’alaiukum salam wrwb

netters eramuslim sekalian, apa kabar anda semua ? Semoga hari ini kita semua dilimpahi kesehatan dan kelapangan rizki. Namun bila ada yang sedang sakit, semoga segera Allah angkat penyakitnya. Dan Allah beri jalan keluar yang terbaik.

Kini kita sapa Pak Purwadi yang ingin memperbaiki muka rumahnya yang sudah kuno. Pak Purwadi yang saya hormati, memang nampak rumah lama sudah cukup usang. Pola balkon dengan permainan bak tanaman berundak mencirikan tren masa lalu yang sudah lewat. Karena tidak mencirikan bangunan simple yang praktis dan minimalis. Karena pada waktu itu unsur ornamen detail yang banyak menjadi keunggulan disain. Saya perkirakan rumah ini ada di era 80 an awal atau mungkin menjelang 90 an.

 

Atap jelas saya rubah. Karena terlihat sudah banyak yang rusak. Lalu carport lama di ganti dengan gaya yang lebih modern.  Kemudian perubahan paling mencolok dari segi disain adalah dengan membuang bak tanaman berundak yang agak mengganggu pemandangan. Hingga kesan rumit dapat hilang dari rumah ini.

Denah lama tidak saya ubah banyak. Karena konsentrasi saya adalah pada biaya urugan tanah. Ia akan memakan cukup banyak biaya. Apalagi jika memang kita fokuskan untuk mengantisipasi banjir. Hingga tidak hanya konsep tanggul saja yang kita akan buat. Dengan menaikkan seluruh permukaan lantai jelas akan membuat aman bangunan ini.

Konsep murah dapat kita rasakan pada perubahan yang ada. Terlihat pada lantai dasar saya tetap pertahankan. Hanya pada lantai 2 yang saya buat void kecil. Memanjang di sepanjang ruang cuci jemur dan setrika. Karena dapaur lama menurut saya cukup pengap. Untuk memindahkan dapur cukup mahal. Hingga solusi terhematnya dapur tetap di tempat lama. Hanya tinggal pola sirkulasi hawanya saja yang dibuang ke atas.

Tampak muka sederhana saja. Minimalis dan modern. Balkon datar dengan railing balkon sederhana berwarna hitam bergaris – garis. Ditambah tiang balkon yang menjulang tinggi. Berlapiskan warna pastel yang lembut. Rumah ini tampil dengan gaya baru. Walaupun hanya cat saja yang kita mainkan.

Portal muka di depan menjadi daya tarik utama. Bentuk coklat berlapiskan pondasi batu alam dan pinggul lis ban membuatnya tampil segar dan menawan. Atap dak beton akan membuatnya semakin kokoh. Awet dan tampil dengan gaya modern yang sesuai dengan zamannya. Tampil bersama tembok bergaris di dalam yang menjadi ciri kental minimalis.

Nah, selesai sudah disain kita kali ini. Semoga tips sederhana ini bisa menjadi sumber ide. Bisa menjadi tambahan ilmu bagi kita semua yang ingin merevoivasi rumah. Hingga tidak perlu membuang biaya yang banyak untuk sekedar mempercantik rumah.

Netters sekalian, saat ini terus terang rasa rindu saya tengah membuncah. 2 anak saya di Pesantren sudah lama tidak saya kunjungi. Karena mereka berada di sekitar Solo. Saat rindu semakin tak tertahan, saya teringat akan kiriman puisi indah puti kedua saya. Puisi ini benar-benar mengobati rasa rindu. Dan memompa semangat untuk mencari nafkah lebih giat lagi.

matahari di siang terik
terasa membakar ubun-ubun
membuat raga berkeringat
peluh bercucur
dalam panas yang membara
terbayang seraut wajah
penuh letih dan beban
wajah sayu penuh ketegaran dan semangat
tak mengenal lelah dalam bekerja
berjuang menempuh panas terik dan topan badai
bersusah-susah dalam usia yang semakin bertambah
kala fajar sudah pergi, waktu senja belum kembali
terkadang, hati merasa sedih
tak pernah mempunyai waktu lama bersamanya
namun saat memikirkannya,
hati merasa bangga
peluh letihnya telah membawa raga ini,,
sampai di sini
jiwa mandirinya telah mengajarkanku
arti sebuah kerja keras dan ketabahan
perjuangannya telah menanamkan sebuah janji di hati ini
‘tuk menjadi yang terbaik untuknya
menjadi anak yang membanggakannya
menepati semua keinginannya,
…dan melukis senyum di wajah abi-ku tersayang

As-salaam, Sukoharjo – Jawa Tengah – 10 September 2012

Netters eramuslim sekalian, gerimis hati ini membacanya. Meleleh air mata ini menyelaminya. Semoga puisi ini juga bisa menjadi obat rindu bagi netters sekalian yang memiliki anak di Pesantren. Atau memiliki anak yang sedang menuntut ilmu nun jauh disana terpisah dari rumah tercinta.

Ya Allah, jadikanlah anak – anak kami generasi dakwah yang setia dengan Islam. Jadikanlah anak – anak kami penyejuk hati yang kelak dapat membantu kami di hari tua kelak. Aamiin ya Robbal ‘alamiin.

Wassalaamu’alaikum wrwb

Andan Nadriasta, ST – [email protected]