Menambah Ruang Servis Sekaligus Mempercantik Rumah

Assalamu’alaikum Bapak,

Saya baru membeli sebuah rumah dengan lebar bangunan 48 m2 dan lebar tanah 90 m2. Saya ingin menambah satu kamar kecil untuk pembantu, kamar mandi untuk pembantu, dapur dan tempat untuk meletakkan mesin cuci.

Sisa lahan di belakang adalah 2x6m2, sedangkan di depan adalah 5×6 m2 tapi sebagian dijadikan sebagai car port. Sebaiknya bagaimana saya harus mendesainnya? dan dari segi budget kami juga paspasan sekitar 25 – 30 juta.

Mohon saran dari bapak, denah yang sekarang adalah 2 kamar tidur dan kamar mandi berderetan dan bagian lainnya adalah ruang keluarga dan ruang tamu, kami tidak ingin merubah denah yang ada karena budget kami yang terbatas.

Rumah kami berada di perumahan dan kiri kanannya adalah rumah tetangga.

Satu lagi pertanyaan dari saya apakah dana tersebut cukup untuk membuat dak untuk tempat jemur?

Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalam

Wa ‘alaikumusalam wr.wb.

Umi Alya yang dimuliakan Allah, memang selalu menjadi kendala apabila kita membeli rumah yang sudah jadi, pasti akan banyak bongkar pasangnya karena dengan berjalannya waktu, kebutuhan pun makin bertambah. Pada waktu kita membeli rumah mungkin anak baru satu sehingga belum ada kebutuhan untuk menambah kamar. Tapi 3 atau 4 tahun kemudian lahirlah si kecil, amanah Allah sehingga sang kakak harus punya kamar sendiri. Pada saat pekerjaan rumah masih bisa ditangani sendiri mungkin kita belum membutuhkan bantuan orang lain, tapi semakin banyak kesibukan, kita baru merasakan perlunya bantuan seorang khadimat sedangkan kamar pembantu belum kita siapkan, dan begitulah seterusnya.

Dari sisa tanah di belakang rumah yang ada, sebenarnya luasnya tidak mencukupi jika umi akan membuat kamar pembantu, kamar mandi, ruang cuci dan dapur, yang paling mudah adalah meningkat ke atas. Tapi kalo dilihat dari budget yang umi siapkan, alternatif untuk mengembangkan ke atas mungkin bisa saja dipaksakan, tapi ada pertimbangan lain yang menjadi tidak sederhana karena meningkat ke atas pasti ada ruangan di bagian bawah yang harus kita korbankan untuk ruang tangga. Belum lagi atap yang harus dibongkar karena penambahan ruang, juga perlunya penambahan tiang dan pondasi dan sekian permasalahan lain yang akan merembet yang kita tidak bisa mundur lagi jika pekerjaan sudah berjalan. Padahal tujuan kita hanya menambah ruang servis yang tidak terlihat.

Karena itu saya mencoba mengatasi permasalahan yang umi hadapi dengan seminimal mungkin membuat perubahan, jadi prinsipnya hanya menggeser dan menambah saja tanpa harus membongkar.

Jika umi perhatikan pada gambar layout perubahan saya mencoba menambahkan kamar pembantu dengan ukuran 2 m x 1.5 m dan kamar mandi pembantu dengan ukuran 1.5 m x 1 m di bagian lahan sisa di belakang kemudian di sisi kiri kamar mandi pembantu saya letakkan ruang cuci. Saya tetap konsern untuk mempertahankan ruang hijau di belakang, walaupun cuma 2 m x 2 m, tapi itu tetap bisa menjadi paru-paru bagi kamar tidur. Mungkin umi bertanya-tanya apa nggak kekecilan? Memang kecil tapi kita bisa mengatur equipment di dalamnya, seperti pintu kamar pembantu kita buat dengan pintu geser, tempat tidur kita buat pas saja seukuran kamar atau cukup dengan kasur yang dialas dengan tripleks supaya tidak dingin. Bagaimana dengan kamar mandi pembantu? Kita tidak perlu membuat bak mandi karena selain memakan tempat juga sulit untuk memantau kebersihannya. Jadi cukup dengan kloset jongkok serta kran dan shower,… lebih mudah perawatannya. Ruang cuci cukup dengan penonjolan teras servis selebar 1 m, terbuka dan langsung bisa menjemur di taman belakang. Penambahan ruang ini cukup kita tutup dengan atap dari asbes dengan kemiringan kearah taman.

Selesailah sudah satu permasalahan, sekarang dapur…, jika kita hitung-hitung budget untuk penambahan ruang belakang tadi jika per m2 nya 1.5 juta rupiah maka dengan luas penambahan 4m x 2m = 8 m2 x 1.5 juta maka umi baru mengeluarkan uang 12 juta rupiah saja. Masih tersisa dana 13-18 juta lagi dari dana yang telah umi budgetkan. Buatlah dapur umi menjadi dapur yang cantik dengan sebuah kitchen set  yang compact dimana semua peralatan masak dan makan bisa masuk ke dalamnya (umi bisa lihat artikel tentang dapur di konsultasi sebelumnya). Meja makan pun bisa dibuat menyatu dengan desain kitchen setnya sehingga tidak memakan banyak ruang. Umi bisa membuat meja makan ini seperti meja bar yang tinggi dengan kursi tinggi (bar stole), sehingga aktifitas umi di dapur sedikit tertutupi. Agar privasi tetap terjaga, sebaiknya umi tidak membuat jendela dari dapur ke ruang belakang, aksesnya cukup dengan pintu belakang saja.

Nah, dengan adanya kitchen set tersebut tentunya ada pergeseran ruang. Ruang tamu sebaiknya kecil saja dan tidak dipisah secara permanen tetapi cukup dengan sketsel atau cabinet 2 muka atau mungkin cukup dibatasi dengan credenza (buffet atau lemari pendek) saja. Mengapa? Karena intensitas ibu menerima tamu kan tidak setiap hari, sehingga ruang tamu menjadi ruang mubazir jika tidak digunakan. Di sini, ruang tamu saya buat cukup 2m x 3m dengan 1 buah sofa 2 seater serta coffe table (meja kopi), yang sewaktu-waktu dapat digabung dengan ruang keluarga. Di balik ruang tamu ada ruang keluarga untuk menonton TV dan bersantai, saya menyarankan di sini umi tidak perlu memakai sofa lagi tetapi cukup dengan karpet dan bantal duduk yang fleksibel apabila ruangan mau disatukan.

Jika kita hitung-hitung lagi untuk membuat kitchen set  jika harga per m2 1.5 juta rupiah, maka 2m x 2.6m = 5.2 m2 x 1.5 juta maka umi cukup mengeluarkan uang 7.8 juta rupiah, sehingga total dana yang harus dikeluarkan 19.8 juta rupiah. Nah sisanya bisa umi pergunakan untuk keperluan lain seperti membeli sketsel, karpet, bantal duduk dan asesoris dapur atau mungkin sementara bisa ditabung untuk keperluan yang lain.

Menyenangkan bukan?….. dengan budget  yang tadinya dianggarkan hanya untuk menambah ruang servis, ternyata umi bisa sekaligus mempercantik rumah. Mudah-mudahan umi belum puas dengan jawaban saya, dan selamat menempati rumah yang baru.

Wassalamu alaikum wr.wb.