Tanah 6 x 25 m di Bogor

Assalamu’alaykum wr. wb.

Untuk Bapak Andan yang Baik

Apakhabar pak, setelah saya membuka era muslim dan ada fasilitas konsulltasi arsitektur, saya memberanikan diri untuk curhat sama bpk,saya Dudi di Kota Bogor memiliki tanah berukuran 6X25 m2, saya berencana ingin membangun rumah minimalis, mohon bisa di desainkan pak model rumahnya seperti apa, kami ingin didepan dan dibelakang rumah ada tamnnya pak.Terimakasih bantuannya pak, mudah2an Allah membalas segala kebaikan Bapak dan keluarga.Terimakasih

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Assalaamu’alaikum wrwb

Jama’ah netters eramuslim yang saya hormati. Semalam sepulang dari majlis taklim jalanan komplek kami terendam air. Padahal hujan tidak terlalu deras. Bahkan hanya rintik-rintik menjelang akhir malam. Hingga sesuai amanat dari ketua RW, RT dan masjid serta jama’ah, kami akan kerja bakti pagi ini. Memperbaiki tembok Al – Falah yang rubuh menutupi saluran utama.

Itulah gunanya musibah. Membuat persatuan semakin kokoh. Bersama warga dari RW sebelah karena letak tembok ada di perbatasan. Itulah gunanya kehidupan. Ada si miskin tempat si kaya beramal. Ada si kaya tempat orang curhat. Itulah ciri orang beriman. Ta’awanu alal birri wat taqwa. Bahu membahu dalam menegakkan ketaqwaan.

Dan disinilah media ini berperan. Saling berbagi informasi berguna bagi umat Islam. Netters sekalian diharapkan turut menyebarkannya ke segenap komunitas yang ada. Mulai dari millist, email pribadi, jejaring sosial bahkan ada pula yang saya lihat menempel print out nya di mading masjid. Itulah kekuatan kita. Ukhuwah Islamiyah.

Di pagi sejuk setelah rinai hujan semalam mengguyur bumi Pondok Gede kita sapa Pak Dudi Lesamana di Kota Bogor. Pak Dudi bertanya tentang kabar saya ? Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk menikmati rizki Allah. Dan masih diberi kekuatan untuk bersabar menjalani ujian-Nya.

Bagaimana dengan Pak Dudi sendiri ? Semoga anda sekeluarga senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat. Dan semoga dilimpahi oleh Allah harta yang berkah agar dapat membangun rumah impian ini.

Berikut saya lampirkan denah satu lantainya. Saya buat demikian karena lahannya memang cukup. Selain itu juga biaya satu lantai lebih murah. Dan akan lebih murah lagi jika dibangun secara bertahap.

Apakah itu mungkin ? Ya, insya Allah dengan titipan ilmu Allah berikan saya berusaha untuk mengaturnya. Hingga bapak sekeluarga mudah merencanakan cash flow keuangan. Jika memang ingin dibangun bertahap. Mari kita simak ulasan berikut.

Ruang tamu dan ruang tidur di depan bisa dipisah. Dibangun belakangan. Itulah satu grup pertama kelompok ruang yang bisa digabung dalam satu zone plan pembangunan. Kelompok kedua ada di service area. Mulai dari dapur, ruang cuci, kamar mandi cuci, ruang jemur dan kamar pelayan. Mereka juga bisa dipisah pembangunannya.

Jadi yang tersisa tinggal ruang di belakangnya. Meraka adalah bangunan induk yang merupakan inti ruangan. Di kelompok rung tersebut kita sekeluarga bisa tinggal untuk sementara. Praktis bukan ?

Ini 3 dimensinya. Dan sesuai madzhab yang saya anut, saya selalu membuat rumah dengan 2 pintu masuk. Agar mudah aksesnya. Jika ada tamu tidak mengganggu. Demikian juga sebaliknya. Pembantu memiliki privasi service. Hingga masak memasak tidak repot.

Dan ini tampk mukanya. Bagaimana Pak Dudi ? Semoga udah memenuhi selera minimalis yang bapak inginkan. Sesuai dengan zamannya. Sesuai dengan tren hari ini yang memang banyak menampilkan rumah dengan wajah segar. Cerah ceria dibalut permainan batu alam garis-garis.

Di depan masih ada taman hijau. Dengan teras tamu yang masih cukup untuk duduk santai. Atau menerima tamu yang hanya sebentar dan tidak perlu masuk ke dalam. Tapi sudah cukup menghormati mereka yang datang.

Salah satu madzhab yang yang saya anut adalah membuat pintu depan ruang tamu berada pada posisi menyamping. Hingga ketika rumah terbuka ia tidak ‘blong’ ke dalam. Yang akan menampakkan jeroan rumah. Aurat keluarga kita. Hingga privasi kenyamanan kita tetap terjaga. Karena itulah fungsi rumah.

Demikian ulasan kita pagi ini. Jangan lupa untuk menunaikan sholat dhuha. Karena ia pintu pembuka rizki kita. Mari kita latih tubuh ini untuk menghargai segenap rizki yang telah mengalir dalam segenap denyut nadi kita. Sebelum denyutnya berhenti. Sebelum alirannya terputus.

Dan semoga kita kelak dapat mengakhiri kehidupan ini dengan husnul khotimah. Sampai jumpa pada lain kesempatan. Akhirul kalam, terima kasih atas kunjungan netters sekalian pada eramuslim.com

Wassalaamu’alaikum wrwb

Andan Nadriasta, ST – [email protected]