Bisakah Peluang Dihadirkan?

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pak Adhi yang terhormat, saya Lulusan Madrasah Aliyah, namun profesi saya sebagai Seniman lukis, juga saya mampu melukis dan gambar melalui program Photoshop, Illustrator dan 3D max namun saya ingin menekuni Lukis/ Mural di perumahan mewah. Pertayaan saya bagaimana cara melobi atau mendapatkan peluang tersebut?

Terima kasih atas jawaban bapak. Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara Kaharudin yang diberikan rizki oleh Allah berupa kemampuan berkarya seni, pertama-tama saya ingin mengingatkan bahwa anda harus senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala rizki yang telah dilimpahkan kepada anda ini, karena kemampuan berkarya seni ini bisa dibilang cukup jarang dan tidak dimiliki oleh setiap orang.

Selanjutnya, jawaban saya kali ini dihadirkan untuk bisa menjawab fenomena umum yang bisa jadi dapat menghadirkan inspirasi bagi siapapun yang membacanya. Pertanyaan saudara Kaharudin di atas yang sebagai berikut: “Bagaimana cara mendapatkan peluang tersebut?”, jika sebelum pertanyaan tersebut dilontarkan yang bersangkutan sudah terlebih dahulu melakukan bentuk usaha yang optimal maka pertanyaannya bisa berubah menjadi demikian: “Adakah usaha lain yang perlu saya tempuh agar saya bisa mendapatkan hasil akhir berupa peluang yang saya harapkan?”.

Problemanya timbul jika anda sama sekali belum melakukan tindakan apapun, lebih fatal lagi jika berencana untuk memikirkannya pun belum terlintas, lalu secara spontan langsung mengajukan pertanyaan pertama “Bagaimana cara mendapatkan peluang tersebut?”, ini langsung bisa kita artikan bahwa yang bertanya ini lebih menyukai pola kehidupan instant, yang berharap akan hadirnya sesuatu yang sering disebut sebagai “Beruntung”, yang mana orang Cina mengatakan “hokki”, orang Jawa bilang “Ndilalah”, dan orang muslim mengawalinya dengan “Alhamdulillah”.

Jelas pola hidup instant yang berharap hadirnya “Keberuntungan” ini tidak akan mungkin terjadi. Karena segala sesuatu yang dihadirkan di kehidupan ini memiliki hukum sebab akibat, itulah mengapa kita perlu menjalani proses 9 bulan di kandungan baru resmi bisa hadir ke dunia, kita wajib menjalani proses kehidupan: Bayi, anak – anak, remaja, dewasa dan seterusnya hingga akhirnya maut menjemput kita.

Saudaraku Kaharudin yang dirahmati Alah SWT cobalah melakukan bentuk usaha yang isinya diawali dengan rencana matang tentang segala hal yang akan menghasilkan output berupa: “Anda akan mendapatkan peluang banyak & besar dari komunitas di kalangan perumahan mewah”.

Saya insya Allah sangat yakin bahwa anda lebih tahu apa yang harus anda lakukan, terus semangat, senantiasa bergerak, konsisten, & temukan terobosan – terobosan ide yang menginspirasi serta senantiasa bertawakkal dan berharap hanya kepada Allah SWT, agar dapat segera diberikan solusi kehidupan yang berkah. Semoga sukses & tekun menjemput takdir suksesnya.
Salam kenal & sukses selalu

Wallahu a’lam bishowab,
Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Adhi Arisman,
Motivator Dunia Kerja Indonesia
[email protected]

Fax: 021-86604657

Catatan:
• Sehubungan sudah banyaknya pertanyaan yang masuk ke konsultasi bersama Motivator Dunia Kerja Indonesia, kami menghimbau kepada para netter agar memasukan pertanyaan yang benar – benar belum pernah ditanyakan, untuk jenis konsultasi yang isinya sejenis/ mirip apalagi sama secara substansi isi, kami menyarankan untuk membacanya terlebih dahulu di konsultasi rekan kita yang lain.
• Buat pembaca lainnya yang ingin mengajukan konsultasi baru, mohon kami dibantu dengan memberikan informasi diri anda secara lebih luas & dalam, misal: latar belakang pendidikan (S1/Diploma/SLTA/SLTP), dari institusi pendidikan negeri/ swasta, umur, jenis kelamin, domisili tinggal, dan atau hal – hal lain yang relevan sebagai variabel yang masih relevan dengan problem yang mau disampaikan sehingga kami bisa lebih berempati dengan situasi & kondisi yang antum sedang hadapi saat ini.
Bersifat terbuka, tidak gengsi, ingin terus belajar serta mau menyertakan identitas anda secara lebih lengkap menjadi nilai yang berharga buat pembaca lainnya, misal: Saya Adhi Arisman, Laki-laki, Sarjana S1 Trisakti Jakarta, 41 tahun, Menikah dengan 4 orang anak, [email protected]