Akhirnya Cobaan itu Datang

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saat ini saya mengalami depresi yang cukup mengganggu stabilitas kehidupan saya. Saya sedang menyelesaikan tugas akhir perkuliahan, ditambah dengan kondisi keluarga yang semakin memburuk. Ayah saya menikah lagi tanpa sepengetahuan seluruh keluarga besar, 5 bulan lalu. Pernikahan itu setahu saya akibat guna-guna seorang janda yang pernah menipu keluarga kami sebesar 35 juta rupiah 1 tahun lalu.

Untuk mengkonsultsikan hal ini kepada ibu, rasanya tidak mungkin, karena bliau menderita penyakit jantung. Sedangkan ayah termasuk orang yang sangat arogan dan egois, yang sangat sulit untuk berkomunikasi dengannya. Saya pernah mencoba berkomunikasi, tapi jawaban beliau, "Urus saja urusan masing-masing, yang penting ayah kan sudah mencoba menunaikan kewajiban pembiayaan kalian. Apapun yang terjadi terhadap ayah di luar rumah tidak usah ditanya. Apapun pendapat orang, ayah hanya percaya perkataan Allah saja."

Hambarnya hubungan mereka berdua setahu saya karena ibu sudah tidak melayani ayah 2 tahun terakhir semenjak menopause. Wallahu’alam.

Namun bagaimanapun, mereka adalah orangtua saya, saya tidak ingin mendurhakai keduanya, dan tidak ingin memihak salah satu, karena semua pihak punya andil untuk setiap adanya masalah. Akibat masalah ini, info yang saya dapatkan ketika Ramadhan kemarin menyebabkan saya termasuk orang yang tidak disapa Ramadhan. Bahkan semenjak itu shalat isya jarang saya lakukan, sementara shalat yang lain lalai, dilakukan di akhir-akhir waktu. Skripsi sudah tidak saya sentuh lagi.

Terima kasih atas masukannya, jawaban dan doanya sangat saya tunggu.

Wassalam,

Assalammu’alaikum wr. wb.

Saudara WT yang penyabar,

Saya memahami betapa kecewanya anda pada perbuatan ayah yang menikah secara diam-diam tanpa pengetahuan ibu maupun keluarga. Sebagai anak tentu anda mengadapi situasi yang dilematis. Di satu sisi dia adalah ayah anda di sisi lain anda mungkin marah atas perlakuannya dan nampaknya tidak ada orang yang dapat diajak bicara untuk mendengar kegundahan hati anda. Akhirnya saat ini anda merasa depresi menahan segala kegelisahan akan kondisi orangtua.

Perasaan stres atau depresi memang dapat mengganggu aktifitas keseharian kita dan jika dibiarkan diri kita larut di dalamnya akan semakin membawa diri pada hal-hal yang tidak baik. Sangat disayangkan jika kesedihan yang anda rasakan justru membawa anda jauh dari Allah, karena di saat kegelisahan menyapa kita maka kesejukan hatilah yang dapat mengusirnya pergi dan bagi orang beriman kesejukan itu didapat dengan kedekatan hati kepada Allah.

Tips dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan adalah hindari dulu situasi yang di luar kontrol anda dan mulailah melakukan hal yang ada dalam kontrol anda.Dalam hal ini apa yang di luar kontrol anda adalah merubah kondisi orang tua anda saat ini, baik ayah maupun penyakit ibu, sedangkan terdekat yang dapat anda lakukan adalah berusaha membangkitkan diri anda dari keterpurukan.

Anda akan merasa frustasi terus jika hanya melihat pada hal yang sulit dirubah, jadi mulailah dari sesuatu yang sederhana yaitu mulai dari diri sendiri. Keberhasilan anda untuk berjuang melawan rasa depresi kemudian menyelesaikan kuliah dengan baik akan menjadi hadiah terindah untuk ibu anda nantinya. Meski satu saat ia mungkin akan sedih mengetahui perbuatan ayah anda, namun melihat keberhasilan anda sebagai anak akan menjadi penghibur dan memotivasi dirinya juga bahwa di tengah permasalahan rumah tangganya ada anaknya yang tangguh bertahan di tengah kemelut keluarga.

Sekarang pilihan ada pada diri anda, apakah akan menjadi hal baik yang akan memberi pencerahan pada keluarga anda atau menambah masalah baru di dalamnya? Jika anda bertekad untuk bersabar dan bangkit dari keterpurukan maka saran saya janganlah sendirian. Carilah kawan yang baik dan sholeh (bukan pacar) tempat anda berbagi kesedihan dan yang menjaga anda tetap termotivasi untuk maju.

Kawan anda juga dapat membantu menilai diri anda apakah anda masih mampu menolong diri sendiri untuk bangkit dari rasa depresi atau anda membutuhkan tenaga ahli (psikolog/psikiater) untuk mengatasi perasaan depresi anda. Jika anda harus berjuang sendirian maka jangan pernah, sekali lagi, JANGAN PERNAH jauh dari Allah. Semalas apapun jiwa anda paksakan untuk berusaha dekat dengan-Nya. Karena baik dan buruknya hidup kita takkan lepas juga dari takdir-NYa dan hanya Dia yang dapat merubahnya. Wallahu’alambishshawab

Wassalammu’alaikum wr. wb.

Rr. Anita W.