Anak Nangis Jika Dibawa ke Masjid

Bunda yang insyaAllah dirahmatai Allah SWT…

Alhamdulillah kami mempunyai anak yang sehat, kami beri nama Muhammad Mahmud Al-Sawwaf. Sekarang berumur 11 bulan…

Sebelumnya, saya sering membawanya ke masjid kalo sholat, tapi ketika beberapa hari yang lalu ketika dibawa ke masjid dia nagis. awalnya saya pikir kebetulan saja, tapi beberapa kali saya mencoba membawanya untuk sholat, tetap saja nagis….

Bisa jelaskan secara psikologi bunda…..

Dan bagaimana sebaiknya, karena kami ingin Sawwaf jadi anak yang sholeh, yang cinta masjid……

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh

Bapak M Arafah yang dirahmati Allah, saya berdoa dan berharap, saat masalah Bapak ini terjawab, problem Sawwaf yang menangis ketika dibawa ke masjid sudah selesai, ya? Karena begitulah anak-anak, dia sedang belajar dari lingkungannya dan ketika pembelajarannya menemui masalah yang dapat dilakukan adalah menangis.

Tak ada larangan anak mengikuti orang tuanya ke masjid, tentu saja lebih afdhal jika anak sudah dikondisikan baik fisik maupun psikisnya. Secara fisik agar tidak membawa najis ke masjid dan secara psikis agar dia tidak mengganggu kegiatan ibadah. Ingatkan terus karena seorang anak mempunyai kebutuhan agar nasihat atau pelajaran itu diulang-ulang sampai menjadi kebiasaan.

”Rasulullah saw keluar menemui kami dalam salah satu dua shalat yaitu Dhuhur atau Ashar, tetapi beliau begitu lama ketika sujud.” (HR Ahmad). Sebabnya Hasan bin Ali, cucunya, datang dan melihat kakeknya sedang sujud, dia lantas berlari dan naik ke punggungnya. Beliau diam, tidak bangkit dari sujudnya. Setelah Hasan turun, baru dia bangun dan meneruskan salatnya. Beliau khawatir akan mencelakakan Hasan bila bangun dari sujud.

Bapak, anak menangis tentu ada sebabnya, mungkin karena tidak nyaman dengan lingkungan di sekitarnya, karena takut, karena sakit atau karena trauma dengan hal yang pernah dialami sebelumnya.

Menurut Bapak, kira-kira Sawwaf menangis karena apa? Coba Bapak perhatikan, menjelang berangkat ke masjid apa suasananya sudah mendukung? Misalnya, tidak dipaksa tapi dipahamkan, dia tidak diburu-buru karena dia sedang asyik dengan permainannya dan terpaksa harus berhenti karena Bapak mengajaknya ke masjid.

Perhatikan juga saat di masjid, pernahkah ada peristiwa yang mengganggunya? Misalnya, ada anak kecil juga yang mengganggu atau ada yang menegurnya karena dia bergerak ke sana kemari dan mengganggu konsentrasi jamaah yang lain? Jadi Bapak cari apa yang menyebabkan Sawwaf menangis Nah, semoga pembiasaan dan peristiwa yang menyenangkan yang dialaminya, membuat Sawwaf lebih siap bila diajak ke masjid. Berilah reward/ hadiah jika dia tidak menangis lagi.

Wallahu a’lam bish-shawab

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Bu Urba