Anak yang Dibedakan

Assalaamu’alaikum wr, wb.

Saya termasuk anak yang paling dibedakan, bukan cuma perasaan saya saja, tapi orang tua mengakui, (dibedakan secara negatif), kalau di tanya, orang tua hanya menjawab "ya karena kamu paling enak dimarahin, kalau yang lainnya kan gede ambek", saya sih maklum saja dan menganggap ini adalah modal buat kedewasaan tapi walaupun begitu saya ‘kan juga manusia.

Saya tidak banyak protes karena merasa kasihan juga sama Ibu yang anak-anaknya punya adat keras (saudara-saudara saya), otomatis saya rela jadi penyeimbang, tapi yang membuat tidak nyaman kadang-kadang saya agak dendam sama orang tua, tapi tidak sampai diungkapkan, beban ini sudah hampir 10 tahun bahkan kata dokter syaraf aku punya penyakit psikosomatic dan di suruh ke psikiater, adakah solusi yang lainnya?

Assalamualaikum wr. wb.

Dibedakan dengan saudara kandung yang lain, terutama dalam hal yang negative. Tentulah bukan hal yang menyenangkan. Paling sering dimarahi apalagi orangtua sendiri mengakui hal itu. Sedih, kesal dan memendam kebencian dan rasa dendam pada orangtua, sudah pasti anda rasakan.

Meski anda mengatakan anda maklum dengan kondisi ini dan rela menjadi ‘penyeimbang’. Sehingga anda tidak banyak protes dan lebih memilih diam menahan rasa tidak nyaman ini hingga 10 tahun lamanya.

Akibatnya anda mengalami gangguan psikosomatis, yaitu gejala penyakit yang bersifat badaniah namun penyebabnya adalah faktor kejiwaan atau psikologis. Namun sayangnya anda tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai gejala psikosomatis yang anda alami.

Namun bila dokter syaraf merujuk anda untuk berkonsultasi pada psikiater, ada kemungkinan hal ini menunjukan bahwa permasalahan anda sudah cukup serius untuk segera ditangani.

Psikosomatis bisa disembuhkan bila penyebabnya yang berupa konflik yang mengganggu perasaan, pikiran dan jiwa anda dapat di kendalikan. Sikap anda yang berusaha memaklumi ketidak adilan orangtua ternyata hal itu membawa beban konflik dalam diri anda yang ingin diperlakukan dengan sama dengan saudara-saudara yang lain. Karena bagaimanapun seperti yang anda akui bahwa anda juga manusia yang punya perasaan bukan?

Saran saya, sebelum anda memutuskan ke psikiater, cobalah terlebih dahulu anda beranikan diri membuka komunikasi dengan orangtua. Ungkapkan keberatan anda mengenai perbedaan perlakuan orangtua, gunakan kalimat yang tidak menyinggung perasaan mereka. Bisa juga dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga, misalnya orang yang cukup dihormati orangtua untuk menjadi mediator dalam komunikasi.

Akhirnya, bila jalan komunikasi belum cukup menolong anda, berobat ke psikiater juga merupakan jalan keluar yang terbaik. Karena dalam menanggulangi psikosomatis peran neurology (dokter syaraf) dan psikiater akan dapat saling menunjang. Karena peran psikiater tidak hanya menangani pasien psikosis dan neurosis saja, tapi juga berbagai macam gangguan fungsi kepibadian yang menampakan diri baik badaniah maupun psikis.

Nah, tidak salahnya berkonsultasi ke psikiater, Insya Allah dengan ditangani ahlinya akan dapat membantu kesembuhan anda.

Wallahualam bishawab.

Wassalamualaikum wr. wb.