Apa Saya Anak Durhaka?

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih atas adanya website ini karena saya senang bisa memperdalam ISLAM.

Dear ibu Ustad,

Saya lelaki anak ketiga dari empat bersaudara, saya mempunyai kekasih seorang mualaf yang sudah 8 bulan menjalankan & memperdalam ISLAM. kami sudah berpacaran selama hampir 3 tahun. Dua tahun pacaran, saya membohongin Ibu saya klo dia ISLAM dan selama itu Ibu saya berlaku baik terhadap pacar saya.

Tahun ketiga, barulah saya umumkan kepada keluarga saya bahwa dia seorang non muslim dan dia sudah memutuskan mau masuk ISLAM (setelah mendapati ridho Ibunya & sudah belajar ISLAM di mesjid Sunda Kelapa). memang Ortu saya sangat terkejut dan kecewa pada saya, tapi saya tetep menjalankannya. saat ini pacar saya sudah menjalankan ISLAM dengan taat seperti, sholatnya sudah lancar dijalankan tiap waktu, Alhamdulillah puasa satu bulan penuh sudah dijalankan, kadang-kadang puasa & sholat sunnah dijalankannya. hingga waktu yang saya tentukan untuk mempersuntingnya, ortu saya menolaknya mentah-mentah. saya tetep ingin menikahi dia, karena dia baik, setia, jujur dan rajin ibadah.

Pertanyaan saya :

  1. Apakah saya termasuk anak durhaka ?
  2. Bagaimanakah mendapatkan ridho ortu dengan tetap menikahinya ? (klo tidak menikahinya, saya merasa bersalah karena dia sudah ditinggalkan kluarga besar krena dia masuk islam)

Mohon petunjuk ibu.. &Terimakasih banyak Ibu.. semoga ALLOH membalas kebaikan Ibu..

Wassalam

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu,

Saudara Azhib yang dirahmati Allah, saya dapat mengerti perasaan Anda saat ini… Tidak mudah memang untuk dapat bersikap istiqomah dalam segala kondisi. Saya mengerti tujuan Anda insya Allah tulus dan mulia, namun agak disayangkan karena Anda harus berbohong..

Sdr Azhib, memang kejujuran seringkali pahit, sehingga, untuk mendapatkan hasil kadang orang lebih memilih berbohong agar tujuannya tercapai. Padahal, begitu kebohongannya terungkap, justru ia akan kesulitan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkannya. Tampaknya kondisi inilah yang sedang anda hadapi. Anda mesti berjuang untuk meraih keyakinan orang tua anda sendiri.

Dalam islam, sesungguhnya tidak ada larangan lelaki muslim menikahi wanita non muslim asal dia ahli kitab, artinya, ia meyakini Allah dan memiliki kitab yang diturunkan Allah dan juga nabi sebagai penyampai. Haram hukumnya menikahi wanita musyrik atau wanita yang agamanya buatan manusia.

Tetapi dengan pertimbangan, wanita yang tidak dididik secara islam sejak awal akan merepotkan suami dalam beragama dan soal pendidikan anak-anak,mungkin itu salah satu sedikit dari alasan ibu anda melarang anda menikahinya.

Maka mundurlah sejenak untuk mengalah agar anda mendapatkan hasil dari yang anda inginkan. Perbanyaklah mendengar perkataan ibu, usahakanlah keterbukaan ibu agar anda dapat informasi yang benar, turutilah perkataannya dan buktikanlah, sebagai anak, anda tetap berbakti bagaimana pun keadaannya. Maka membantunya tanpa harus dimintai tolong, menaatinya meski anda sendiri sedang dalam kondisi repot, adalah persoalan yang kelihatannya remeh, tetapi sesungguhnya, sangat efektif untuk merebut hati orang tua. Perbanyaklah ibadah, agar orang tua mampu menilai, bahwa anaknya, meski memiliki calon istri mualaf, tidak tergadai akidahnya.

Lakukanlah terus menerus meski sesaat anda tak bisa membawa calon anda ke rumah. Bila suasananya sudah tenang, bicaralah dari hati ke hati tanpa emosi, minta izinlah baik-baik dan kemukakan alasan sebenarnya mengapa anda berniat menikahinya.

Jangan lupakan pula sambung hubungan yang kuat dengan Allah, perbaiki ibadah wajib dan tambahkanlah dengan yang sunah, sholat tahajud, sholat hajad dan juga istikhoroh. Berdoalah, serahkan hati anda kepada Allah, yakinlah Allah pasti memiliki rencana terbaik. Kalau dia jodoh anda, pasti akan dipermudah. Tetapi kalau pun perjuangan anda tak mendapatkan hasil seperti yang anda kehendaki, sesungguhnya, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik… Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga Anda senantiasa diberi pertolongan oleh Allah swt,… amiiin

Billahittaufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu,

Bu Urba