Apakah Saya Wajib Menikahinya

Kasus 1:

Assalamualaikum………
Ibu, saya seorang pemuda yang bekerja di sebuah perusahaan di luar negeri. saat ini saya sedang menjalin hubungan dengan seorang gadis sejak lulus kuliah. saya sadar bahwa hal ini tidak boleh, oleh karena itu saya berniat untuk segera menikah, namun saya sebagai seorang muslim tentu menginginkan seorang wanita solehah, yang mana gadis tersebut belum mau untuk menggunakan jilbab. walaupun dia masih melaksanakan sholat, zakat, puasa, dan sebagainya.
Pertanyaan saya: haruskah saya memutuskan gadis tersebut untuk mencari calon isteri yang lebih solehah? Mohon saran dan pendapatnya…
Sebelumnya Syukron. Wassalamualaikum

Akh.

Kasus 2:

Assalam…

Pak/Bu ustad saya si boy usia 28 th saya mempunyai pacar dan sudah tunangan.tapi setelah saya tunangan dia baru bilang bahwa dia sudah nggk perawan.Kecewa rasanya yang ingin saya tanyakan apakah saya wajib menikahinya? Dan apa yang harus saya perbuat agar tidak menyakitinya dia dan keluargany klo aku batalkan pertunangan?

Terima kasih

Wassalam…

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh

Saudara Akh & Boy yang diberkahi Allah,
Kepada Sdr. Akh saya menghargai niat Anda untuk segera menikah dalam rangka menjauhi fitnah. Semoga niat baik ini sudah dicatat menjadi pahala amal sholih. Namun pernikahan juga jangan tergesa-gesa agar Anda tidak menyesal di kemudian hari. Memang pernikahan adalah ibadah yang penting di dalam Islam. Kalau memungkinkan, ia adalah ibadah yang akan dijalani seumur hidup.

Anda harus berhati-hati dan menimbang dengan benar sebelum Anda memutuskan untuk menikah seorang gadis. Tentang gadis yang sudah tidak perawan lagi, itu menunujukkan bahwa ada masalah akhlak yang buruk dalam pergaulan calon Anda di masa lalu. Renungkalah apakah dia sudah bertaubat? Apakah kini dia sosok wanita sholehah?

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena kekayaannya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya, pilihlah wanita atas dasar diennya, dengan demikian niscaya engkau akan hidup bahagia” (Hadits Riwayat Bukhari-Muslim).
Lakukanlah sholat istikhoroh agar pilihan Anda ini dibantu oleh Allah, tidak semata-mata pertimbangan Anda pribadi.

Bertanyalah dengan hati nurani, apa sesungguhnya orientasi Anda dalam menjalani pernikahan. Kalau Anda menginginkan terbentuknya rumah tangga sakinah sesuai ridho Allah, Anda akan mendasarkannya dalam pertimbangan dien saat ini, bukan pada masa lalu. Termasuk pemilihan calon Anda ini. Jauh lebih penting sesungguhnya adalah pemahaman dan interaksinya terhadap ketentuan Allah, yang dilandasi oleh aqidah atau keimanan yang kuat. Jika iman kuat maka akan membuahkan ibadah yang baik, akhlakul karimah dan seterusnya.

Dari hubungan selama ini pikirkan ulang, apakah gadis tersebut adalah orang yang beriman terhadap Allah, dan memahami bahwa perintah Allah dalam Kitab-Nya tentang menutup aurat adalah perintah yang harus dita’ati. Beri buku-buku untuk memahamkannya, barangkali pemahamannya belum cukup. Nah…Kalau Anda sudah mantap menikahinya, maka, Anda harus mengusahakan agar ilmunya terhadap dien bertambah. Carikanlah forum dan lingkungan yang bagus agar pemahamannya terhadap al-Islam bertambah. Insya Allah bila ilmunya bertambah, dia juga akan mudah memperbaiki akhlak, penampilan dan tingkah lakunya, karena dia akan tahu bahwa ridho Allah dengan mentaati perintahNya adalah segala-galanya.

Sdr. Akh & Boy yang sholih,
Tak ada manusia yang smpurna, meskipun kita tetap harus memilih wanita yang tepat. Untuk Sdr. Akh Anda bisa mentarget dan memberinya batasan waktu agar dia mau memikirkan tentang menutup aurat ini. Dalam batas waktu itu Anda teruslah beristiharah memohon petunjukNya; setelah itu Anda bisa mengambil keputusan. Apakah gadis lain yang harus Anda nikahi karena waktu yang ditentukan sudah ditempuh tapi dia tak juga berubah, yang menunjukkan ada jurang perbedaan asasi antara Anda berdua.

Sdr. Akh & Boy,

Gap perbedaan pemahaman dalam dien dikhawatirkan dapat menimbulkan ekses pada hal-hal lainnya. Misalnya pergaulan yang terlalu longgar dengan laki-laki, adab bergaul yang menjadi bibit-bibit masalah dalam rumah tangga nanti. Memang ukurannya lebih pada aqidah gadis tersebut, tidak semata-mata jilbab yang dia kenakan atau masa lalunya yang kelam. Semoga Allah Swt. menuntun Anda pada keputusan yang tepat. Amin.

Wallahu a’lam bish-shawab

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Bu Urba