Benarkah Sikap Saya?

Assalamu’alaikum wr, wb.

Saya ingin menanyakan apakah cara berfikir saya ini benar. Saya adalah wanita 26th belum menikah. Saya sudah bekerja di sebuah organisasi internasional dengan gaji yang berstandart internasional. Tetapi saat ini saya masih saja menunda untuk menikah karena saya perfikir pekerjaan yang sekarang ini masih dalam status kontrak dan saya masih bertugas di daerah yang jauh.

Sekarang saya sedang berusaha untuk medapatkan pekerjaan yang tetap dan kalau bisa tugas yang tidak jauh seperti Jakarta meskipun dengan gaji yang tidak sebesar sekarang. Baru setelah itu saya bersedia menikah. Hal ini karena saya memang ingin tetap bekerja setelah menikah nanti dan saya ingin tetap berprestaasi di dalam karir saya.

Sewaktu di perguruan tinggi saya merasa puas dengan apa yang telah saya dapatkan karena selain prestasi akademik saya juga memiliki prestasi lain baik ditingkat regional maupun lokal. Dan saya juga berfikir dengan pekerjaan yang sekarang ini saya memiliki peluang untk terus berkarir karena setelah 3-5th saya berkarir di sini saya akan bisa mencapai posisi yang saya inginkan. Tetapi kesulitan yang saya hadapi adalah saya sekarang tinggal diderah kecil yang sulit untuk meng-upgrade diri dengan pelatihan dan seminar.

Bagaimana saya harus mensikapi hal ini, disisi lain menikah merupakan hal penting bagi saya.

Terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr, wb.

Assalamu’alaikum wr, wb.

Memiliki ambisi dalam karier bagi wanita, sah-sah saja. Apalagi bagi wanita lajang yang belum dibebani oleh tanggung jawab terhadap suami dan anak-anak. pernikahan sendiri bukanlah hal yang menghalangi seorang wanita untuk berpestasi dalam pekerjaannya. Masalahnya pekerjaan anda saat ini nampaknya menuntut anda menunda untuk menikah. Karena lokasi kerja yang jauh dan sifatnya masih kontrak, meski menurut anda penghasilannya cukup besar.

Saudari Aisyah, saya bisa memahami bila anda memiliki perencanaan yang matang mengenai karier anda. Begitupun ketika anda memutuskan untuk menunda untuk menikah, tentunya hal itu juga sudah melewati pemikiran matang. Bagi saya sikap anda tersebut tidaklah salah. Dalam hidup ini memang membutuhkan impian dan rencana untuk mewujudkan impian tersebut. Apalagi anda memiliki potensi untuk berprestasi dalam karier anda.

Namun, bila suatu hari fitrah anda sebagai manusia menuntun anda untuk segera menikah, karena telah dipertemukan Allah dengan pasangan yang shaleh. Hendaknya dipertimbangkan kembali rencana anda menunda pernikahan. Dalam hal ini kita manusia tidak dapat mengelak dari skenario Allah bukan? Namun tentunya anda juga berhak memilih pasangan yang kiranya dapat mendukung anda untuk tetap menekuni karier anda.

Jadi menurut saya, diusia anda yang selayaknya sudah amat siap untuk menikah. Pasrahkan saja pada Allah jodoh yang akan datang menyapa anda, sambil memilih dan mempertimbangkan pasangan yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan anda dalam membina keluarga kelak. Bila terlalu lama menundanya, sedangkan usia anda semakin merangkak naik, karier anda juga mungkin akan semakin menanjak. Saya khawatir akan sulit bagi anda menetapkan standar kriteria bagi calon pasangan anda nantinya.

Sekali lagi, jalani karier anda saat ini dengan baik dan berusaha betawakal dengan menetapkan rencana-rencana bagi hidup anda kelak. Namun anda juga tidak boleh lupa di balik rencana dan impian anda segala hasil usaha tetaplah ditangan Allah. Yakinlah rencana Allah adalah yang terbaik bagi anda. Siapa tahu Allah memberi jodoh lebih cepat dari rencana anda, dan siapa tahu pula dengan menikah justru akan membuka pintu rejeki yang bisa dijadikan peluang karier anda yang lain.

Wallahua’lam bishawab

Wassalamu’alaikum wr, wb.