Cara Mengimbangi Suami

assalamualaikum.. sy ibu rmh tangga berusia 20 tahun. perbedaan sy dgn suami 20tahun. suami sy sgt overprotected dan sllu ingin dimanja. pd usia sy yg msh cukup muda,sy jg ingin mendapatkan perhatian jg tp suami sy tdk pernah mengerti bahkan jdg hal itu membuat km bertengkar hebat. bagaimana sy hrs bersikap? terimakasih. wassalam

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu

Ibu hamba Allah yang semoga dirahmati Allah swt.,
Anda adalah istri dari seorang suami yang berjarak usia dengan suami 20 tahun, saya memahami ini adalah perbedaan usia yang cukup besar. Saya memahami jika kadang ada perbedaan dalam masalah teknis kerumahtanggaan ya, Bu. Saya kira wajar dan manusiawi apa yang Anda rasakan bu…saya mengerti.
Ibu hamba Allah yang semoga dirahmati Allah swt.,
Anda saat ini berada dalam usia remaja akhir, yakni sudah memasuki masa kematangan apalagi sudah memasuki jenjang rumahtangga, saya kira kematangan dalam berperasaan, berpikir dan bertindak harus terus diasah. Subhanallah, saya kira usaha ibu mendampingi suami sudah terlihat. Memang usia tak selalu menggambarkan kematangan; jika ada hambatan dalam proses perkembangan, kadang usia kronologis tidak selalu linear dengan usia mental atau kematangan seseorang. Ada yang secara kronologis masih muda namun mampu bertindak dewasa, sementara yang berusia lanjut masih seperti remaja bahkan anak-anak. Suami Anda yang sudah berusia 40 tahun tapi masih ingin dimanja, bisa disebabkan oleh banyak faktor. Pertama yang perlu dilihat adalah sejauhmana kebutuhan dimanja ini ditunjukkan?.. karena secara alamiah seorang suami membutuhkan perhatian dari istrinya, tetapi jika kebutuhan ini begitu besar…..nah….ini yang perlu dicermati…mungkinkah disebabkan oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan ini di masa sebelumnya? Bisa jadi, namun perlu assestmen lebih lanjut, suami mengalami kemunduran atau semacam regresi perkembangan khususnya dalam kebutuhannya ini. Sebagai istri yang shalihah sewajarnya Anda memahami keadaan suami, memberikan kebutuhan yang tak didapatkan sebelumnya, memberi support dan membantunya untuk lebih dewasa dan mandiri. Lakukan komunikasi yang baik ya, Bu, sehingga suami tidak tersinggung, termasuk terhadap sikapnya yang overprotected terhadap Anda, saya yakin proteksinya ini karena didasari oleh cinta dan takut kehilangan namun tidak disalurkan secara sehat. Proteksi terhadap istri adalah menunjukkan tanggungjawabnya untuk melindungi, bahkan disyariatkan, namun jika berlebihan pasti akan mengganggu fungsi Anda maupun suami. Tanyakan secara halus hal-hal yang mengganjal hati Anda, dan jangan takut ya, Bu…dalam keluarga urusan istri adalah tanggungjawab suami, Anda punya hak untuk mengungkapkan.
Ibu hamba Allah yang semoga dirahmati Allah swt.,
Apapun yang Anda khidmatkan untuk suami, begitu juga sebaliknya adalah bernilai amal sholih. Tak perlu merasa rugi berkorban dalam rumahtangga karena pahalanya untuk masing-masing. Berlomba-lombalah untuk berkhidmat memberikan apa yang kita punya dan kita mampu untuk suami, anak dan keluarga. Tingkatkan terus bersama suami Anda untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama kita yang selalu mengedepankan kemudahan daripada kesulitan. Wa ta’awanuu ’ala al-birri wa at-taqwa, dan tolong menolonglah dalam kebaikan dan taqwa…semoga Allah memberi jalan menuju ketaqwaan pada Ibu dan suami…amin.

Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu

Bu Urba