Cara Menyadarkan Isteri yang Belum Berhijab

Assalamu’alakum wr. wb.

Bu Anita yang baik,

Saya seorang suami yang telah dikarunia dua orang puteri (2 tahun dan 4 tahun) yang sehat, kehidupan rumah tangga kami baik-baik saja. Namun ada hal yang selama ini masih mengganjal fikiran saya dan juga rasa was-was. Isteri saya sampai saat ini masih belum berhijab terlebih kalau keluar rumah.

Saya sudah coba melakukan pendekatan dengan membelikan buku-buku tentang hijab wanita muslim, dan juga telah memberitahukan batasan aurat wanita menurut Islam. Namun sampai sampai saat ini hatinya belum tergerak untuk berhijab. Pernah dia menjanjikan akan berhijab jika nantinya telah ke tanah suci.

Sampai saat ini apabila keluar rumah bersama-sama hati saya terus gundah dengan keadaannya yang tidak berhijab. Pertanyaan saya:

1. Apakah saya tetap berdosa selama isteri saya belum berhijab.

2. Cara yang bagaimanakah agar isteri sadar agar berhijab itu merupakan kewajiban dari agama?

Syukran, Ibu, sebelumnya.

Wassalamu’alaikum,

Assalammu’alaikum wr. wb.

Bapak Etrismon yang Baik,

Alhamdulillah jika bapak merasa gundah atas kondisi isteri bapak yang tidak menjalankan syariat Islam. Hal tersebut menunjukkan kepekaan bapak untuk menjaga keluarga dari siksa api neraka sebagaimana amanah yang dibebankan Allah kepada bapak sebagai suami dan pemimpin dalam rumah tangga. Semoga kepekaan hati bapak yang berusaha menjaga keluarga untuk selalu berada di jalan Allah selalu dijaga oleh-Nya. Amin

Menjalankan perintah agama jika tidak disertai oleh kesadaran dan keikhlasan rasanya memang berat, pak. Kenikmatan dalam menjalankan perintah agama akan dapat dirasakan jika hati sudah tunduk kepada Allah. Jika demikian maka tak perlu lagi orang lain untuk meminta kita untuk menjalankan perintah-Nya, namun hati kita sendiri yang jadi penjaga kita dalam beribadah.

Berdasarkan prinsip tersebut, maka meminta seseorang untuk menjalankan perintah Allah yang terbaik adalah dengan menyentuh hatinya sebelum memerintahkannya atau menunjukkan kepadanya kewajiban dalam beragama. Dalam hal ini memang akan dituntut kesabaran bagi mereka yang hendak mendakwahi orang lain, karena hidayah Allah pada hati seseorang tak bisa diukur dengan waktu.

Saran saya agar isteri bapak dapat kaffah dalam ber-Islam, maka tuntunlah dulu hatinya di jalan Allah. Bimbinglah keluarga bapak untuk lebih dekat dengan agama. Selain menjalankan ibadah berjama’ah di rumah, maka aturlah jadwal untuk menghadiri pengajian bersama atau undang ahli agama ke rumah bapak. Bagi isteri bapak akan lebih baik juga jika didekatkan dengan lingkungan wanita muslimah yang sudah berjilbab, karena lingkungan juga besar pengaruhnya bagi perubahan perilaku.

Dengan pendekatan yang instensif dengan agama, keteladan serta doa yang bapak penjatkan, semoga hidayah Allah pun segera datang kepada isteri bapak. Jika segala usaha bapak sudah lakukan dan isteri tetap menolak maka bapak tidak bertanggung jawab terhadap isteri di hadapan Allah, karena bapak sudah berusaha membawanya ke jalan Allah dan jika tidak digubris maka menjadi pilihan isteridan tanggung jawabnya sendiri kelak di hadapan Allah. Wallahu’alambishshawab.

Wassalammu’alaikum wr. wb.

Rr. Anita W.