Dia Tidak Berani

Assalamu’alaikum wr. wb.

Mbak Anita, saya bingung nich, ada seorang ikhwan yang suka sama saya, saya pun begitu, tapi dia tidak mau berterus-terang kepada saya (dia hanya bilang keorang tua saya dan tetangga bahwa dia suka sama saya).

Sama orang tua saya dia suruh bilang langsung ke saya, dianya ga’ berani karena saya S1 sedang dia cuma SMA. Padahal saya ga’ pernah mempermasalahkan soal S1 atau bukan, yang penting bagi saya adalah agamanya yang bagus.

Mbak, ga’ mungkin donk saya yang memulai duluan. Tolong beri saya solusi. Jazakillah

Assalammu’alaikum wr. wb.

Didit yang manis dan sholeha,

Kenapa gak mungkin mengajukan diri dulu? Bukankah itu yang dilakukan siti Khodijah saat tertarik kepada Rasulullah? Jadi mungkin-mungkin aja lagi (maksud saya dalam memilih suamiloh bukan untuk sekedar suka untuk pacaran ). Tapi sebelum melakukannya konsultasi dulu sama orang tua kira-kira kalau dapat menantu yang tidak sederajat tingkat pendidikannya mau gak dan kamu juga pikirkan lagi jika dapat suami tidak sederajat pendidikannya bisa menerimanyakah? Karena kadang menimbulkan kesenjangan dalam wawasan dan cara berpikir.

Kalau ortu tidak banyak syarat sama calon menantu maka tinggal kamu deh yang pinter-pinter nyaringnya. Jika kamu benar mengutamakan agama maka sebelum yakin bahwa akan menerima dia jadi suami maka selidiki dulu masalah agamanya itu. Jangan sampai salah beli kucing dalam karung, suaranya terdengar merdu begitu dibuka kucingnya banyak korengnya.he..he..kan repot masa mau dibalikin?

Jadi menurut saya cari tahu dulu akhlaq laki-laki itu dari saudara terdekatnya atau teman-teman sepergaulannya. Jangan terkecoh dengan latar belakang pendidikan atau sekedar pengetahuan, lulusan pesantren ada juga yang cuma jago teori tapi aplikasi dan akhlaqnya dipertanyakan. Jika sudah yakin bawa dia akan menjadi laki-laki yang baik dalam rumah tangga baru de mulai berpikir gimana biar dia mau melangkah lebih jauh dan bukan sekedar berani bicara di belakang kamu aja.

Jika kamu juga malu langsung bicara maka bisa pakai perantara yang menunjukkan bahwa kamu bersedia menerima dia meski tidak sederajat dalam tingkat pendidikan, tentu dengan syarat agama tadi. Oke deh sukses ya neng.. semoga Allah memang sudah datangkan jodoh idaman yang terbaik bagi kamu. Wallahu’alambishshawab.

Wassalammu’alaikum wr. wb.

Rr. Anita W