Mengatasi Marah pada Anak

assalamualikum ibu

langsung saja. saya igin bertanya adakah tips untuk mengalahkan rasa marah terutama ketika anak-anak balita saya bertingkah nakal. saya takut menjadi lupa diri dan ditunggangi syetan ketika marah. saya tidak ingin menyakiti anak-anak saya. saya ingin bisa lebih menahan emosi ketika anak-anak bertingkah.

mohon bantuannya

terima kasih

wassalam

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu

Ibu April yang dirahmati Allah swt.,

Subhanallah….Anda adalah salah satu Ibu yang patut dicontoh oleh orangtua yang lain, karena begitu cermat dalam mengusahakan menjadi orangtua yang terbaik bagi putra-putrinya. Ibu, tidak bisa dipungkiri bahwa marah adalah emosi yang dimiliki manusia-manusia di berbagai belahan dunia.

Artinya, bahwa emosi ini tak terhindarkan akan muncul dalam menghadapi keadaan atau situasi lingkungan. Instink agresi untuk mempertahankan diri pada makhluk hidup, justru positif meskipun terwarnai oleh nuansa kemarahan pada lawan yang telah mengusiknya. Namun, di sisi lain kemarahan juga harus dikontrol agar tidak merusak, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, khususnya bagi Ananda tercinta.

Ibu April yang dirahmati Allah swt.,

Respon marah biasanya muncul dalam aspek biologis, emosional maupun perilaku. Dalam aspek biologis, misalnya perubahan warna kulit terutama pada wajah, jari bergetar, bola mata memerah, aliran darah lebih cepat, jantung berdegup lebih kencang.

Dalam aspek emosional, misalnya hati merasa tidak nyaman, merasa ingin menumpahkan perasaannya baik secara verbal maupun perilaku. Pelampiasan dapat berupa kata-kata yang keras dan ucapan-ucapan kotor atau dalam bentuk perilaku, apakah memukul, mencubit, mendorong sampai yang parah mengamuk tidak terkontrol.

Ibu April yang dirahmati Allah swt.,

Rasulullah saw bersabda, yang artinya:

“Siapakah yang kalian anggap perkasa? Kami menjawab, ‘Orang yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun.’ Nabi saw bersabda, “ Bukan itu, tetapi orang yang dapat mengendalikan dirinya pada saat marah.” (HR Muslim)

Sebenarnya kekuatan yang sebenarnya itu bukan pada fisiknya, tetapi pada sejauh mana manusia dapat mengontrol kemarahannya. Al Qur’an menggambarkan sifat seorang muslim yang seimbang antara kekerasan pada saat yang tepat dan kasih sayang pada saat yang lain. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Al Fath: 29, yang artinya:

“ Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih-sayang sesama mereka..”

Ibu April yang dirahmati Allah swt.,

Kalau sesama muslim saja kita harus berkasih-sayang, maka bagaimna kita dengan anak kita yang nota-bene belum mengerti atas kesalahannya? Perkembangan pemahaman anak tentang baik-buruk berjalan secara bertahap seiring penanaman nilai-nilai yang dia terima.

Jadi, wajar jika seorang anak berulangkali melakukan kesalahan, bertingkah di luar batas, usil, suka membuat berantakan rumah, dsb. Salah satu kaidah dalam mendidik anak adalah berulang-ulang dan membiasakan, karena mereka punya sifat mudah lupa. Dengan tak bosan mengulang ajaran moralitas pada anak maka suatu saat insya Allah akan menjadi kebiasaan.

Ibu April yang dirahmati Allah swt.,

Jika suatu saat kemarahan melanda Anda, kontrollah diri Anda, berlindunglah pada godaan syetan, tarik nafas perlahan-lahan secara teratur (relaksasi pernafasan) karena hal ini akan membuat emosi Anda menjadi lebih tenang. Ingatlah bahwa mendidik anak adalah salah satu ibadah pada Allah swt. dan kesulitan dalam mendidik anak akan dibalas dengan pahala.

Ibu April, berdo’a adalah salah satu cara tepat yakni agar Anda diberi kemudahan untuk mengajarkan berbagai nilai kebaikan pada Anak Anda, termasuk menjadi teladan bagi anak Anda sendiri untuk mengendalikan marah. Mendidik dengan keteladanan akan lebih mudah karena anak bersifat meniru apa yang dilihat dan diterima dari lingkungannya. Teriring salam hangat Anda bisa mengendalikan marah dengan baik, ya Bu!

Wallahu a’lam bisshawab,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu

Bu Urba