Nenekku Pikun atau Apa?

Assalamu’alaykum,

Saya memiliki seorang nenek yang usianya skr kurang lebih 78th, kira-kira 3 atau 4 tahunyanglalu pernah dirawat di RS selama sebulan dan sempat tidak sadarkan diri (sampai keluarga mengira saat itu nenek sedang mengalami sakaratul maut). Alhamdulillah pd akhirnya nenek sadar dan sampai skr masih hidup walaupun sudah tidak bisa berjalan lagi dan tinggal bersama ibu saya.

Sejak kejadian dirumah sakit tersebut, nenek jd aneh, dia merasa pernah dilamar seorang laki" tetangga tante saya lewat tante saya, setelah dikonfirmasi tante sayamengatakan tidak pernah menerima lamaran tersebut. Tapi sampai skr nenek selalu mengatakan halyangsama, jika sedang "kumat" dia jd gelisah dan ingin diantar ke tempat tinggal tante saya.

Selain itu nenek saya skr sering bersikap layaknya orang yang sedang jatuh cinta dan sedang rindu..selalu gelisah..kalo sudah begitu..dia jd sensitif dan sukanya marah", apalagi kalo ceritanya mengenai laki" tersebut dibantah oleh ibu atau tante saya. Khadimat yang menjaga nenek pernah mengatakan nenek saya kalo sedang marah seperti sedang kerasukan sesuatu..

Apakah nenek saya pikun atau kerasukan jin, ustadzah?Kami pernah konsultasikan dengan beberapa ustadz, jawabannya beragam, adayangbilang itu hal biasa karena nenek sudah memasuki masa pikun danadayangmengatakan nenek saya kebanyakan pikiran, dll. Perlukah nenek saya dirukyah atau ini hanya masalah psikologi biasa? Mohon sarannya.

Wassalam,

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,

Sdr. Bunayya Ardha yang sholih,
Sungguh saya merasa salut pada keluarga Anda yang dengan telaten merawat nenek. Tentang kebiasaan Nenek yang marah-marah, merasa dilamar lagi, memang harus dilakukan pemeriksaan dulu. Apakah marah-marahnya ini karena ada pemicu yang wajar atau sering tanpa sebab yang berarti? Seorang yang sudah lansia mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang perlu pemenuhan, seperti kebutuhan psikologis berupa kasih-sayang, perhatian, kebutuhan fisik misalnya tempat tinggal, kaca mata khusus, atau mungkin kursi roda atau tongkat, kebutuhan spiritual-religi yakni mendekatkan diri pada Tuhan, kebutuhan aktifitas (sesuai kondisinya), dan lainnya.

Pada kasus tertentu lansia juga membutuhkan seksualitas (lebih besar pada laki-laki), pada wanita ekspresinya mungkin lebih kepada teman curhat. Namun dalam kasus Nenek Anda, dia merasa dilamar laki-laki melalui Tante padahal tidak begitu. Perlu dicermati apakah ini sebagai suatu waham/ delusi atau sebagai kebutuhan kasih sayang yang perlu dipenuhi oleh anggota keluarganya yang lain.

Sdr. Bunayya Ardha yang sholih,
Jika kebutuhan-kebutuhan pada lansia tidak terpenuhi maka dapat mengurangi kepuasannya sehingga dapat berupa marah-marah, atau lainnya. Dalam kasus Nenek ada baiknya dua cara ditempuh, yakni secara psiko-spiritual maupun secara medis. Konsultasikan pada ulama yang mengetahui tanda-tanda gangguan Jin dan juga pada psikolog & ahli medis/ geriatri, barangkali ada terapi yang harus dilakukan oleh nenek Anda.

Sdr. Bunayya Ardha yang sholih,
Memang perlu kesabaran menghadapi orang yang lanjut usia, mereka diibaratkan kembali seperti anak-anak yang banyak tergantung pada orang lain. Tetapi meskipun tidak lagi muda, mereka akan suka jika tetap dapat berguna dan berperan meskipun sederhana. Beri aktifitas sederhana, seperti memberi makan ayam di atas kursi rodanya, jalan-jalan sore, dan sebagainya.

Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bissshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ibu Urba