Cara Memimpin Mantan Perwira TNI Polri

Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Pak Arief yang dirahmati oleh Allah SWT

Saya Corry, wanita umur 25 tahun dan tinggal di daerah Serpong.

Begini Pak permasalahannya:

Keluarga saya memiliki bisnis yang cukup maju di bidang penyediaan servis dan alat keamanan.

Dalam usia orang tua saya yang semakin senja, mereka ingin mewariskan usaha tersebut ke anaknya yaitu saya dan adik.

Karena adik saya masih kuliah, saya lah yang paling diharapkan memimpin perusahaan apalagi ada potensi konflik internal keluarga apabila pimpinan perusahaan tersebut tidak dipegang oleh saya.

Permasalahannya, meskipun saya pernah memimpin organisasi seni saat kuliah dulu, perusahaan yang harus saya pimpin adalah bidang yang sangat berbeda.

Sementara minat dan bakat saya lebih mantap di bidang seni, saya diharuskan memimpin para pria yang relatif keras dan memiliki kepemimpinan yang kuat -para mantan perwira TNI/Polri.

Menurut Pak Arief, apa yang harus saya lakukan ?

Wa’alaykumsalam wr. wb.

Mbak Corry yang baik,

Saya mendengar cerita ini dari mantan atasan sekaligus guru saya pada saat bekerja di sebuah Konsultan SDM. Kisah tentang Bapak Abdul Gani, seorang bankir, yang kemudian ditunjuk Pemerintah untuk menjadi Dirut Garuda Indonesia yang saat itu sedang terpuruk di segala sisi. Semua orang, apalagi para eksekutif puncak Garuda, mencibir. Dalam pikiran mereka, mana mungkin seorang bankir yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis airline mampu memimpin maskapai sebesar Garuda.

Tapi Pak Abdul Gani tidak memusingkan gelombang sinisme itu. Ia fokus menggunakan beberapa hari pertama masa jabatannya untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang industri penerbangan dan "isi perut" Garuda Indonesia. Seluruh informasi itu dianalisisnya dengan sangat kritis dan kemudian dirangkumnya ke dalam materi presentasi yang sangat tajam dan komprehensif.

Setelah itu, dikumpulkannya seluruh eksekutif Garuda di sebuah aula besar. Saat itu Pak Gani tampil sendiri. Tanpa ajudan. Tanpa asisten. Dia persiapkan semuanya – baik teknis maupun materi – sendiri, lalu beliau mengawali presentasinya. Hanya butuh beberapa menit untuk membuat audiens terperangah menyimak presentansi Pak Gani yang sangat lengkap dan mendalam. Seluruh aspek, bahkan yang sangat teknis sekalipun, disentuhnya dengan akurat. Kebobrokan yang membuat Garuda terpuruk "dikulitinya" satu per satu. Bahkan berbagai pertanyaan, baik yang kritis maupun yang berolok-olok, dijawabnya dengan cerdas. Hadirin yang semula sinis dibuatnya speechless, tak berdaya. Di akhir presentasinya Pak Gani menantang para eksekutif Garuda untuk memilih: berjuang bersama dia untuk menyelematkan perusahaan, atau pergi dengan baik-baik.

Namun presentasi yang brilian itu barulah langkah awal. Setelah itu, Pak Gani secara konsisten melakukan perubahan. Berbagai "keran bocor" yang sekian lama menyebabkan Garuda mengalami "dehidrasi" ditutup rapat-rapat, dan mereka yang menyebabkan kebocoran diberi sanksi tegas. Garuda juga fokus meningkatkan on-time performance, salah satu key performance indicator terpenting dalam industri penerbangan, sehingga maskapai kebanggaan nasional ini berhasil meraih penghargaan OTP tertinggi dari berbagai bandara terkemuka dunia.

Kunci sukses Pak Gani adalah membangun trust and respect, atau tsiqah, dari orang-orang yang dipimpinnya. Dua pilar dibutuhkan untuk itu: kompetensi dan kredibilitas. Oleh karena itu Mbak Corry, dalam konteks yang Anda hadapi, Mbak Corry harus dengan cepat mendalami bisnis jasa keamanan. Sampaikan pesan implisit, "Saya boleh saja baru terjun ke bisnis ini, tapi jangan main-main dengan saya karena saya sudah mengerjakan pekerjaan rumah saya dengan baik, saya menguasai seluk-beluknya."

Lalu bangunlah kredibilitas. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar tulus dan bertanggungjawab. Buatlah challenges list, daftar tantangan yang dihadap perusahaan. Atasilah satu-per-satu dengan sabar dan konsisten. Jangan pernah menyerah. Katakan pada tim yang Anda pimpin, "Kalau Anda membantu saya membuat perusahaan ini menjadi lebih baik, saya akan membantu Anda meraih kehidupan yang lebih baik. Tapi kalau Anda menghalangi langkah-langkah saya, saya akan pastikan Anda keluar pada kesempatan pertama."

Intinya Mbak Corry: tegas namun tetap santun. Seorang inspirator kepemimpinan pernah berkata, "Great leader always smiles. Even when he has to kill somebody, he never lose his smile."

Wallahu ‘alam.

Wassalaamu’alaikum wr. wb.