Dari Mana Dana islib

Assalamu’alaikum wr wb

Akh Rizki, saya ingin mengetahui dari mana saja dana organisasi yang mendakwahkan islam liberal? Dan saat krisis ekonomi global begini, mungkin kah dana mereka tersendat sehingga kegiatan dakwah ilaa thoghut mereka pun tersendat juga. Saya harap begitu.

Terima kasih

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Akhi Ghiroh Tsaqof yang mudah-mudahan selalu berada dalam rahmat dan hidayah-Nya, pertama-tama saya ingin menjelaskan jika istilah “islib” itu tidak ada dalam kamus Islam. Islam ya Islam. Tidak ada Islam literal atau Islam Liberal, tidak ada Islam ini dan itu. Islam adalah berserah diri pada ketauhidan, menyerahkan wala wal’barro-nya pada Allah Swt dan Rasulullah Saw. Bukan pada yang lain, apalagi kepada Thagut Liberal yang merupakan pelayan-pelayan Dajjal yang berpusat di Washington.

Namun jika sekarang kita mengenal istilah “islib” maka kita harus mengartikannya sebagai “Orang-orang yang kebetulan ber-KTP Islam namun menyerahkan loyalitasnya pada Washington dan Zionis-Israel.” Atau bisa juga sebagai “Orang-orang yang KTP-nya kebetulan mencantumkan Islam namun mau mendukung kelompok NeoLiberalis”. Atau “Orang-orang yang mengaku sebagai orang Islam namun secara sadar mendukung kelompok Neo Liberal yang jelas-jelas berkiblat pada Yahudi Laknatullah”. Mereka semua berkumpul di kubu liberalis atau yang mereka namakan sendiri sebagai “Kaum Libertarian”. Allah Swt telah berfirman pada kita semua:

Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat – ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat – ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan, maka jadilah dia termasuk orang – orang yang tersesat. Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya kami tinggikan derajatnya dengan (ayat – ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya yang rendah, maka perumpamaan mereka seperti ANJING. Jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia tetap menjulurkan lidahnya juga. Demikianlah perumpamaan orang – orang yang mendustakan ayat – ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah – kisah itu agar mereka berpikir”  (QS. Al A’raf : 175 – 176)

Jadi jelas, kaum liberal sekarang ini bukan hanya JIL, namun juga kelompok Neolib. Mereka sama-sama berkiblat pada Washington, The Great Lodge of Freemasonry.

Soal kaitan antara sumber dana “islib” dengan krisis sekarang, maka itu tidak ada hubungannya. Kaum liberal di negeri ini memiliki sumber dana dari dua kantong: Pertama, dari mbah-nya liberalis yakni dari berbagai LSM dan juga pemerintah (secara diam-diam) negara-negara Barat dalam bentuk utang. Dalam empat tahun terakhir negeri kita gila-gilaan mendapat utang dari luar negeri, tiap tahun mendapat sekurangnya 80 triliun rupiah. Utang ini menjadi bancakan para pejabat negeri ini, sedangkan untuk membayarnya mereka memeras keringat dan darah rakyatnya sendiri sampai beberapa generasi, bahkan jika perlu menggadaikan negerinya sendiri.

Yang kedua, bersumber dari uang rakyat yang dihimpun para penguasa, salah satunya dari pajak, yang kemudian dengan sangat boros dibelanjakan buat membeli mobil para pejabat, 11 miliar rupiah dipakai untuk melantik anggota DPR, miliaran rupiah dipakai untuk seragam dinas gubernur, untuk membooking hotel-hotel mewah di mana anggota DPR tidur, untuk membiayai plesiran anggota DPR dan para pejabat lainnya ke luar negeri dengan kedok “Studi Banding”, untuk membelikan laptop buat para pejabat, dan sebagainya dan sebagainya. Semuanya itu berasal dari duit rakyat. Fulus umat!

Ingat! para pejabat di negara miskin ini bisa hidup dengan kaya raya, dengan berbagai fasilitas mewahnya, semata-mata karena ditopang oleh uang rakyat. Negara ini sudah tidak punya lagi kekayaan. Tambang, migas, ikan, dan segalanya sudah dikuasai asing. Para penguasa di negeri ini tak ubahnya seperti “Bang Mandor” yang bertugas mengawasi rakyatnya dan menindasnya jika perlu, agar Sang Tuan Imperialis berkulit bule bisa tetap hidup tenang dan damai.

Jika tidak percaya, banyaklah membaca buku yang bermanfaat. Jangan terlalu banyak fesbukan, chatingan, sms-an, nasyid-nasyidan, nonton TV, dan kegiatan-kegiatan mubazir lainnya itu. Umat ini sedang digempur oleh serangan The Mind-Controling yang maha dahsyat! Umat ini sedang dilemahkan oleh Dajjal dan para pengikutnya yang sungguh-sungguh pintar menipu. Jika iman kita tidak kuat, akidah bisa jebol. Bisa-bisa kita mengaku anti Zionis-Israel tapi dengan seenaknya menyerahkan pengelolaan migas di Blok Cepu kepada perusahaan yang jelas-jelas menjadi donatur Zionis-Yahudi. Atau bisa-bisa kita menjadi orang yang mengaku beriman dengan kawan-kawannya sendiri namun ketika berhadapan dengan penguasa, kita bisik-bisik, “Yang tadi itu cuma guyonan… jangan terlalu dipikirkan.” Allah Swt telah berfirman:

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman mereka berkata ‘kami telah beriman’ tetapi apabila mereka kembali kepada setan – setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata “sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok – olok” (QS. Al Baqoroh : 14)

Krisis dunia merupakan krisis yang diciptakan oleh Dajjal dan para pengikutnya untuk memperlemah umat tauhid ini. Sedangkan kaum liberalis, sebagai anak buah Dajjal, akan tetap kuat dalam segi finansial. Umatlah yang menjadi korban atau dijadikan tumbal.

Satu-satunya jalan keluar bagi kita adalah dengan tetap memegang buhul agama Allah Swt ini dengan benar. Jika perlu gigitlah dengan gerahammu yang paling kuat. Serahkan loyalitasmu semata-mata pada Allah Swt dan Rasul-Nya, dan jangan sekali-kali menyerahkan loyalitasmu pada politisi yang kerjanya memang memutar-mutar lidah, apalagi politisi sekutu kaum liberal.

“Dan apabila dikatakan kepada mereka jangan berbuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab ‘sesungguhnya kami justru orang – orang yang berbuat kebaikan’. Ingatlah sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadari.” (QS. Al Baqoroh : 11 -12)

“Sungguh, orang– orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu kitab (Al Qur’an), dan menjualnya dengan harga murah, mereka akan menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari kiamat dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih “ (QS.Al Baqoroh : 174)

“Mereka itulah orang – orang yang di kutuk Allah; lalu dibuat tuli pendengarannya dan di butakan penglihatannya. Maka tidakkah mereka menghayati Al Qur’an, ataukah hati mereka sudah terkunci? Sesungguhnya orang – orang yang berbalik (kepada kekafiran) setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan – angan mereka. Yang demikian itu karena mereka mengatakan kepada orang – orang yang tidak senang dengan apa yang di turunkan Allah, “Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan,” tetapi Allah mengetahui rahasia mereka.” (QS. Muhammad 23-26)

Wallahu ‘alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.