Masih Tentang The Da Vinci Code

Assalamua’alaikum wr wb

pak kemarin saya nonton film the da vinci code, bagi seorang muslim sebenarnya makin menegaskan bahwa Agama yang terbaik dan diridoi Allah Adalah Islam, cuma saya masih penasaran apakah cerita di novel itu imajinasi Dan Brown saja atau kenyataan sebenarnya ?  kalau kenyataan kenapa keyakinan bahwa Isa adalah manusia biasa bukan Tuhan dan Tuhan Hanya satu bukan Trinitas dijaga oleh biarawan Zion yang notebene berpaham Paganis ? Apakah orang-orang kristen yang berpaham Isa itu manusia biasa masih ada sampai sekarang. terimas kasih atas jawabannnya

wassalamualaikum wr wb

Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara Lukman, Novel Da Vinci Code (DVC) ada yang memang rekaan Dan Brown, ada yang bersandar pada literatur-literatur sejarah. Bagian-bagiannya saling terkait berkelindan, disusun dalam plot yang cepat dan sukar ditebak sehingga memukau banyak kalangan.

Biarawan Sion (atau Zion) yang dipaparkan dalam DVC dikatakan sebagai penjaga keyakinan jika Nabi Isa a.s. hanyalah manusia biasa utusan Allah. Dan sama sekali bukan tuhan. Ini bertentangan dengan sikap Gereja Barat yang sekarang menjadi aras utama kekristenan dunia yang menganggap Yesus adalah tuhan. Para Biarawan Zion disebut sebagai para penjaga garis keturunan Yesus dari Maria Magdalena, yang dalam sejarah Eropa dikenal sebagai kaum Merovingian (Garis Darah Raja Terakhir Perancis, Dagobert).

Saya akan memaparkan yang sebenarnya. Biarawan Sion didirikan untuk meneruskan misi mencari harta karun King Solomon yang mereka yakini tertimbun di bawah puing-puing kuil atau Haikal Sulaiman, sekarang di bawah kompleks Masjidil Aqsha. Misi Biarawan Sion ini kelak diteruskan oleh para Templar, dan sejak awal abad ke-20 diteruskan oleh kaum Zionis.

Dua peneliti Inggris, Knight & Lomas (The Hiram Keys) menemukan sisa-sisa ekskavasi yang dilakukan Templar di bawah wilayah tersebut. Sampai sekarang, harta karun yang diyakini itu belum juga ditemukan. Padahal, harta karun yang salah satunya diyakini berisi Tabut Perjanjian itu memegang peran sangat penting dalam ritual Yahudi menghadapi akhir akhir, guna memenangkan peperangan akhir zaman di bukit Armagido (Armagedon).

Biarawan Sion atau Templar sesungguhnya tidak bisa dimasukkan ke dalam barisan kaum Nasrani. Mereka tidak menuhankan Yesus atau Nabi Isa a.s., tetapi mengklaim menuhankan Yohanes Sang Pembaptis. Sebab itu kita tidak bisa menyatakan Sion atau Templar tersebut sebagai kaum tauhid. Mereka juga punya keyakinan Trinitas, hanya saja dalam bentuk yang lebih purba, yakni para Dewa dan Dewi seperti Isis, Horus, dan Osiris. Hal ini disimbolkan dengan segitiga, baik berupa Bintang David maupun berupa piramida sama sisi (Piramida Iluminati). Keyakinan mereka sekarang ini diwarisi oleh kaum Zionis dengan kitab Talmud dan keyakinan Kabbalahnya. Trinitas yang ada dalam kekristenan sekarang mengadopsi keyakinan paganis mereka. Juga ritual pemujaan mereka yang dilakukan tiap hari Minggu (Sun-Day, Hari Matahari), sesungguhnya adalah kelanjutan ritual kaum penyembah Dewa Matahari (Helios, Ra, dan sebagainya), sebuah ritual paganisme yang ada di hampir seluruh dunia, dari Mesir Kuno (Dewa Ra), Roma (Helios), India (Btara Surya), Persia (Ahumarazda), Nippon (Amaterasu), hingga Suku Maya (Kukulkhan) dan Aztec (Virachoca) di pedalaman Amerika Tengah.

Jika Anda sudah membaca novel Dan Brown tersebut, ada baiknya Anda membaca juga buku “Holly Blood Holly Grail” (Michael Baigent dkk) yang merupakan sumber utama dari DVC. Agar wawasan soal ini lebih lengkap.

Namun sebagai seorang Muslim, sebenarnya hal-hal tersebut hanyalah untuk pengetahuan saja. Tidak lebih. Karena sebagai Muslim, sesuatu itu harus berlandaskan pada Qur’an dan Sunnah. Jika keduanya tidak menginformasikan apa-apa soal apakah Maria Magdalena itu benar nikah atau tidak dengan Nabi Isa a.s., atau apakah Biarawan Sion itu seperti yang dipaparkan Dan Brown, maka hal itu juga tidak penting dalam keislaman.

Walau demikian, keingintahuan seseorang untuk menjelajah wilayah yang tidak diinformasikan oleh Qur’an atau hadits, saya berkeyakinan boleh-boleh saja. Sejauh tidak merusak akidah tauhid kita. Karena pemahaman tentang sejarah Biarawan Sion atau Templar, bisa menambah pengetahuan kita tentang sikap bangsa Yahudi dan rasa permusuhannya terhadap agama-agama langit yang seluruhnya tauhid. Jika ada agama langit yang sekarang ini tidak bertauhid, maka itu sebenarnya bukan agama langit, melainkan agama buatan manusia, apa pun klaimnya. Wallahu’alam bishawab.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.