Osama Tokoh Fiktif Atau Real?

assalamualikum wr wb. kepda ustadz pengasuh era muslim semoga selalu mendapat nikmat sehat wal afiat dari alloh swt..ana mohon penjelasan tentang sosok OSAMA BIN LADEN ,,apakah ia sosok karangan (FIKTIF)america saat ini yang keberadaannya sengaja di ciptakan untuk memenuhi peta penjajahan amerika itu sendiri ..atau nyata adanya…kalau nyata ia masih hidup mengapa amerika kok nggak bisa nangkap dia sampai sekarang ,atau amerika memang blum mau menangkap dia ? atau siapa sebanarnya osama "SAAT INI" ? kalau di telaah pidato2nya di you tube atau yang lainnya juga agak2 misteri? sukron …wasalamualikum wr wb.

Wa’alaikumsalam wr.wb. Jazakallah untuk pertanyaannya saudara Bin Laden yang dicintai Allah.

“Osama Bin Laden is both one of the CIA’s most wanted men and a hero to many young people in the Arab world.”

Begitulah bunyi dari berita di BBC News perihal sosok Osama bin Laden. Osama memang menjadi tenar paska serangan 11/9/2011 yang meruntuhkan gedung World Trade Center. Tokoh ini kerap diperbincangkan dari berbagai aspek, mulai dari keabsahan perihal dirinya atau sampai melihat apakah Obama adalah orang yang dikonstruk oleh CIA.

Namun sebelum kita masuk ke tema pokok, ada baiknya kita mempelajari dulu sosok dari biografi dari Osama Bin Laden. Seorang pria yang dikatakan memiliki peran dalam isu perlawanan terhadap Amerika dan sekutunya.

Profil Osama Bin Laden

Osama bin Laden memiliki nama lengkap Osama bin Mohammed bin Awwad bin Laden. Dalam medan pertempuran Osama banyak memiliki nama lain diantaranya The Prince, the sheikh, Al Amir, Abu Abdallah, Sheikh Al Mujahid, The Lion Sheik, The Director, dan Samaritan. Osama sendiri lahir di Riyadh 10 Maret 1957 bersadasarkan keterangan wawancara pada tahun 1998).

Osama dikatakan dalang penyerangan teroris melawan Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya, termasuk pemboman Pusat Perdagangan Kota New York pada tahun 1993, bom bunuh diri pada kapal perang Amerika Serikat tahun 2000, dan serangan ke Pusat Perdagangan Dunia di kota New York dan Pentagon dekat Washington, D.C tanggal 11 September 2001.

Osama Bin Laden juga adalah satu dari lebih 50 anak di Saudi Arabia yang berasal dari keluarga kaya. Ia kuliah di King Abdul Aziz University, dimana ia menerima gelar di bagian teknik sipil. Setelah Uni Soviet menyerbu Afghanistan pada tahun 1979, Osama Laden seperti beribu umat muslim lainnya dari seluruh dunia bergabung dalam pertahanan Afghan.

Setelah Soviet menarik mundur pada tahun 1989, Osama bin Laden pun pulang sebagai seorang pahlawan, namun ia kecewa terhadap apa yang dirasanya sebagai korupsi di pemerintahan Saudi dan keluarganya.

Keberatannya adalah pada kehadiran pasukan Amerika Serikat di Saudi Arabia selama Perang Teluk Persia. Menjelang tahun 1993 ia telah mendirikan suatu jaringan yang dikenal dengan al-Qaeda.

Kelompok tersebut mendanai dan mengorganisir beberapa serangan ke seluruh dunia, termasuk bom truck detonasi melawan Amerika target di Saudi Arabia pada tahun 1996, pembunuhan turis di Mesir pada tahun 1997, dan pemboman secara simultan di kedutaan amerika Serikat di Nairobi, Kenya, dan Dar es Salaam, Tanzania pada tahun 1998.

Apakah Osama Fiktif?

Perihal materi pertanyaan mengenai keabsahan Osama, kita bisa menelusuri dari data-data yang ada untuk menunjang dalam menjawab misteri ini. Dalam buku Wasis Wibowo berjudul “Obama memburu Osama” (Grafindo: 2009), dikatakan bahwa Osama memiliki reputasi sangat kuat pada basis mujahidin di Afghan. Osama bergabung pada gerakan Jihad Afghan pada kurun waktu ketika Soviet menyerang.

Sedangkan Riza Sihbudi dalam bukunya “Menyandera Timur Tengah” (Mizan: 2006) menambahkan bahwa mujahidin Irak berada dalam aksi-aksi bersama Osama melawan AS. Mereka bahu membahu mengangkat senjata untuk mengusir invasi Amerika Serikat.

Wasis Wibowo memang kemudian menulis sebuah bab perihal apakah Osama adalah nama yang dibuat Amerika, khususnya CIA. Di berbagai kalangan pun berkembang sebuah tanya bahwa jika memang Osama itu ada, mengapa CIA tidak bisa menangkapnya. Mengapa kemudian alat canggih Amerika tidak bisa membawa Osama hidup atau mati, padahal kurun waktu “memburon” Osama sudah dalam ambang batas 10 tahun jika dimulai dari tragedi September 2001 mencuat.

Lantas pertanyaannya kemudian adalah apakah syarat seseorang itu fiktif haruslah sulit ditangkap CIA? Apakah indikasi seseorang sulit didapatkan menjadi prsayarat mutlak seseorang bisa dikatakan fiktif? Tentu tidak, sebab Edy Tansil pun, buronan nomor satu Indonesia, juga belum bisa tertangkap hingga saat ini, padahal intelejen Indonesia bersama-sama Interpol telah mengejarnya. Lalu dengan logika ini apakah kita kemudian bisa mengatakan bahwa Edy Tansil adalah fiktif?

Dan kita ketahui bahwa ada banyak buronan lainnya yang belum tertangkap. Katakanlah seperti Almizhan Tokhtakhounov, tokoh ini adalh salah satu buruan Interpol untuk diketemukan dalam kondisi bernyawa atau tidak. Tokhtakhounov sendiri adalah bagian dari sebuah kelompok mafia Rusia. Meskipun lahir dan dibesarkan di Uzbekistan, ia terlihat sangat Asia, di mana ia mendapat nama "Taiwanchik." Pemerintah AS kemudian menjadikan Tokhtakhounov sebagai tokoh besar Eurasian internasional dalam kejahatan terorganisir.

Pertanyaannya pun sama, taruhlah Tokhtakhounov adalah aktor yang belum bisa ditangkap oleh CIA, apakah kemudian kita bisa memutuskan bahwa Tokhtakhounov adalah tokoh fiktif. Dan yang lebih penting lagi yang ingin kami katakan adalah bahwa CIA bagaimanapun bukanlah lembaga intelejen yang segala-galanya.

Adalah Allah yang berada dibalik semua fenomena tertinggi yang harusnya paling kita takuti. Ini agar kita juga memliliki izzah di depan kaum zionis bahwa Islam memilki kekuatan, terlepas memang CIA memeliki teknologi untuk mengendus aksi para mujahidin.

Kesaksian Abdullah Azzam Tentang Osama Bin Laden

Ada suatu data menarik ketika kita ingin mengetahui apakah Osama fiktif atau real. Salah satunya sebuah cerita perjalanan Asy Syahid Abdullah Azzam bersama Osama ketika berjihad di Afghan yang diambil dari ebook “The Lofty Mountain” yang diterbitkan Azzam Publications (http://www.azzam.com).

Asy Syahid pernah bersaksi, “Demi Allah, aku bersumpah aku takkan pernah mampu menemukan seorang yang setara dengannya di seluruh dunia Islam, jadi kita memohon kepada Allah untuk menjaga agamanya dan hartanya, dan agar memberkahi kehidupannya”

Ketika berbicara mengenai keluarga Osama, Asy Syahid mengatakan, “Dia hidup di rumahnya dengan kehidupan orang yang melarat. Dulu aku terbiasa mengunjungi rumahnya di Jeddah disaat aku pergi untuk haji atau umroh, dan aku tidak pernah menemukan sebuah meja atau sebuah kursi dalam rumahnya: seluruh rumahnya. Dia menikahi empat istri dan di seluruh rumahnya aku tak pernah melihat sebuah meja maupun kursi. Rumah pekerja Yordania atau Mesir bahkan lebih baik dibanding dengan rumah Usamah. Pada saat yang sama, jika kamu meminta kepadanya jutaan riyal untuk Mujahidin, dia akan menuliskan sebuah cek jutaan reyal untukmu”

Lalu mengenai kepribadian Osama, Asy Syahid pernah bertutur, “Orang-orang Afganistan melihat orang arab layaknya seorang lelaki yang meninggalkan perniagaannya, pekerjaannya dan perusahaannya di Saudi Arabia, atau di teluk Yordania, dan hidup dengan kehidupan roti dan teh basi di puncak-puncak pegunungan. Dan mereka akan melihat Usamah Bin Ladin layaknya seorang lelaki yang telah meninggalkan bisnisnya yang sukses dalam merenovasi Masjidil Harom milik Rosulullah SAW di Madinah untuk saudara-saudaranya hingga ia pun kehilangan bagiannya – 2.5 juta dolar – lalu melemparkan dirinya ke tengah-tengah pertempuran”

Ikhwahfillah, kita ketahui bersama bahwa Asy Syahid adalah orang yang jujur, tegar, dan lurus di jalan dakwah. Beliau curahkan nyawanya untuk berjihad di Afghanistan bersama kaum muslimin. Asy Syahid juga contoh seorang yang berperilaku Islami dengan baik, dengan amal shalehnya, dengan ketaqwaannya kepada Allah SWT dan dengan kesederhanaannya dalam segala hal. Tentu sebagai seorang muslim, kami mempercayai tidak ada dusta dibalik ucapan Asy Syahid perihal kehadiran Osama bin Laden.

Kami justru khawatir bahwa AS memiliki peran signifikan untuk mendelegitimasi peran mujahidin di Afghan dan bumi Islam lainnya. Dengan melancarkan isu-isu mengenai stigma terorisme, umat Islam dijauhkan dari pemahaman tentang jihad sebagai kewajiban kaum muslimin.

Namun selanjutnya kita pun juga harus waspada, kita tahu bahwa CIA pintar melakukan makar bersama kaum kuffar lainnya, yang diam-diam bisa membonceng kepentingan umat muslim dalam menjalankan misi-misinya. Terakhir, hanya Allah lah yang tahu dan hanya kepada Allah lah kami berlindung dari fitnah ini semua. Sesungguhnya manusia adalah makhluk yang lemah

Wallahua’lam.