Bersama Selama 6 Tahun lalu Ditinggal Pergi

Assalamu’alikum Pak..!

Begini pak, singkat saja… saya sudah menjalin hub dengan pacar saya selama hampir 6’tahun lamanya, lalu tiba-tiba orang tuanya sepertinya ingin memisahkan kami, karena perbedaan yang begitu mendasar (kami beda keyakinan), dia dari golongan Nasrani.., sebenarnya dari pihak orangtua sayapun tidak setuju, tetapi saya sudah mendapat jaminan dari pacar saya tersebut klo dia mau mengikuti saya untuk memeluk Islam.., akhirnya dia kini pindah ke Bali dan bekerja di sana dengan jangka waktu 2 atau 3 tahun yang dia janjikan kesaya, Nah permasalahannya di sini hrzkah saya menunggu dia kembali lagi?, atau saya hrz melupakan dia?, karena selama di Bali dia selalu bergembira dengan teman-temannya dan sering main-main ke tempat hiburan malam..!!!, tapi bersama saudara-saudara perempuannya juga. Saya bingung pak saya sudah terlalu sayank sekali dengannya, tapi saya tidak habis pikir apa seh yang dicari di tempat-tempat seperti itu, sering pulang sampai pukul 2 pagi. Apa yang mesti saya lakukan Pak…??, karena alasan dia untuk mengusir rasa sepi dan sedihnya apakah masuk akal?, karena katanya juga klo dirumah trz dia selalu inget dengan saya lalu sedih. tapi selama 6’tahun d jakarta dia tidak pernah sekalipun menyakiti saya pak, malah saya yang selalu menyakiti hatinya, dia selalu sabar, perhatian, dan sebagainya. Apakah ini hukuman saya karena terlalu menyia-nyiakan dia saat masih bersama-sama pak???, Mohon Bantu saya Pak…..

Trims,

Wassalam….

Ananda Haryo yang dimuliakan Allah SWT, sebaiknya Anda bersikap tegas tentang masa depan Anda bersama dia. Jangan sampai terkatung-katung dalam waktu yang lama. Anda harus memutuskan apakah ia bisa menjadi isteri Anda kelak, padahal beda agama dan tidak direstui oleh orang tuanya. Sebagian besar ulama Islam mengharamkan pernikahan beda agama. Sebaiknya Anda jangan menikah dengannya jika ia tetap dalam agama yang lama.

Anda mengatakan ia akan masuk Islam kalau bisa menikah dengan Anda. Namun apakah orang tuanya merestui? Anda bisa saja menikahi dia tanpa restu orang tuanya, tapi dapatkah Anda mengupayakan agar ia masuk Islam sebelum menikah dengan Anda? Lalu jika tanpa restu orang tuanya, siapkah mental Anda untuk dijauhi oleh orang tua dan keluarga besarnya. Bahkan mungkin menghadapi ancaman dan intimidasi dari mereka? Jika Anda sudah berhitung tentang resiko-resiko tersebut, silakan Anda lanjutkan rencana untuk menikahinya. Namun jika terasa berat, maka sebaiknya Anda harus rela melepaskannya.

Ada catatan juga untuk perempuan yang akan Anda nikahi tersebut, bahwa ia belum tentu perempuan baik-baik dan mentalnya kuat. Hal ini terbukti dengan kebiasaannya ke tempat hiburan malam dan ketidakmampuannya mengatasi persoalan dengan pikiran jernih serta tindakan yang dewasa (ada masalah malah ke dugem, bukannya instrospeksi diri). Mungkin saja Allah SWT ingin menunjukkan kepada Anda tabiat dia yang asli, yakni rapuhnya mental dan mudah tergoda dengan hal-hal yang tidak baik. Jadi jika Anda ingin menikahinya ada tugas berat ke depan yaitu membimbingnya untuk bermental kuat dan tidak mudah tergelincir dalam kemaksiatan. Sanggupkah Anda melakukan hal tersebut?

Saran saya, sebaiknya Anda mengambil langkah yang mudah dalam hidup ini daripada bersusah payah yang belum tentu mendapatkan ridho Allah SWT. Apa itu? Ikhlaskan ia untuk lepas dari Anda. Saya yakin masih ada jodoh lain yang lebih mudah dan lebih baik daripada yang sekarang ini. Sebaiknya kita mencari jodoh yang seiman, sehingga tidak mengalami kesulitan pada waktu ingin menikah. Juga tidak mengalami kesulitan dalam mendidik dan membesarkan anak akibat pola asuh yang berbeda.

Demikian saran saya. Semoga bermanfaat.

Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan