Cara Mendapatkan Jodoh Berdasarkan Koridor Agama Islam

assalamualaikum wbr .wb.

nama saya khadijah saya tinggal di surabaya usia saya sekarang 25 thn, saya sudah bekerja dan juga baru lulus dari kuliah.bagaimana saya dapat mengatasi kegalauan hidup saya ingin mendapatkan seorang pendamping hidup yg sesuai dgn prosedur agama islam tapi sampai saat ini saya belum menemukan, berbagai usaha sudah saya jalani mulai dari ta’ aruf refensi dari teman dengan cara saling berkomunikasi lewat hp dan face to face jg pernah dilakukan.

apakah dengan cara perkenalan lewat hp n berlanjut sering sms dan komukasi lewat hp tapi kita sdh tukar foto lewat email. tetapi latar belakang laki – laki itu sdh tahu lewat teman cewek dekat saya.tapi sampai saat ini belom ada tanda – tanda untuk ke jenjang pernikahan.

yg saya tanyakan

1.bagaimana mengatasi kegalauan hidup yg ingin mendapatkan pendamping hidup

2. segala usaha sdh saya lakukan tapi belum jg ada hasilnya

3. apakah seorang wanita jika ingin mendapatkan pendamping hidup hrs selalu berusaha, usaha apa yg harus saya lakukan

4 tetapi saya selalu berdoa kepada allah dalam setiap sholat. tapi kadang saya merasa putus asa.bagaimana menghilangkan rasa putus asa tersebut.

Ananda Khadijah yang dicintai Allah SWT, yakinlah bahwa jodoh kita sudah ditakdirkan Allah SWT. Ia tidak akan kemana-mana dan akan datang jika waktunya sudah tiba. Tugas Anda hanyalah berusaha dan berdoa agar jodoh Anda segera datang (seperti yang Anda inginkan). Jangan pernah berputus asa dan harus bersabar dalam mencari jodoh yang telah ditetapkan Allah SWT.
Allah SWT mempunyai tiga pilihan dalam menjodohkan manusia satu sama lain. Pilihan pertama adalah cepat mendapatkan jodoh. Pilihan kedua, lambat mendapatkan jodoh, tapi suatu ketika pasti mendapatkannya di dunia. Pilihan ketiga adalah menunda mendapatkan jodoh sampai di akhirat kelak (di dunia kita tidak mendapatkan jodoh). Apapun pilihan jodoh yang ditentukan Allah, maka hal itu adalah hal yang terbaik untuk kita. Allah SWT berfirman : “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. 2 : 216).
Lalu upaya apa yang perlu dilakukan agar kita segera mendapatkan jodoh? Beberapa upaya yang dapat dilakukan yaitu :
1. Memperbaiki diri.
Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang sholih, maka kita harus menjadi orang yang sholihah juga. Itulah maksud Allah dalam firman-Nya : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS. 24 : 26).
Memperbaiki diri disini pengertiannya ada dua, lahiriah dan batiniah. Secara lahiriah kita perlu menjadi orang yang bersih, rapi dan menjaga bau badan. Tidak perlu berdandan yang berlebihan (tidak Islami), tapi perlu kelihatan sebagai orang yang menarik. Sebagian orang yang ingin menikah sangat berharap mendapatkan jodoh yang sholih, tapi ia sendiri orang yang salah (tidak sholih). Ini ibarat pungguk merindukan bulan.
2. Tidak putus asa berdoa.
Jangan pernah berputus asa untuk berdoa. Doa yang baik untuk mendapatkan jodoh adalah doa yang terdapat dalam surah Al Furqon ayat 74 : “Ya Rob kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
Agar doa lebih terkabul, perhatikan juga adab-adab berdoa dalam Islam. Jadi jangan berdoa menurut versi kita sendiri. Berdoalah menurut apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, niscaya doa kita akan lebih terkabul.
3. Ibadah sunnah diperbanyak.
Agar jodoh kita semakin cepat datang, kita juga perlu mendekati Allah dengan ekstra dekat. Caranya tidak hanya mengandalkan ibadah wajib, tapi juga dengan menambah ibadah-ibadah sunnah (nawafil), seperti sholat tahajjud, sholat dhuha, shaum, tilawah Al Qur’an, infaq, dan lain-lain. Lakukan ibadah sunnah ini secara rutin setiap hari agar iman kita bertambah dan do’a kita semakin dikabulkan Allah SWT.
4. Memiliki kriteria yang tidak muluk.
Mengapa jodoh sulit datang kepada kita? Salah satunya mungkin disebabkan karena kriteria jodoh kita terlalu muluk. Kita ingin jodoh yang mapan, ganteng/cantik, berpangkat, keturunan baik-baik dan beriman. Keinginan semacam itu sah-sah saja, tapi jika hal tersebut dijadikan syarat untuk jodoh kita maka kita telah mempersulit diri sendiri. Itulah sebabnya Rasulullah mengatakan jika kita tidak dapat memperoleh semuanya, maka pilihlah yang agamanya paling baik. Hal itu berarti mungkin saja jodoh kita orang yang miskin, tidak berpangkat, bukan keturunan orang baik, akan tetapi kita perlu menerimanya asalkan memiliki agama/akhlaq yang baik. Jangan kita menginginkan kesempurnaan dari orang lain, padahal diri kita tidak sempurna.
5. Memperluas pergaulan.
Cara yang lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah memperluas pergaulan. Dengan pergaulan yang luas kita juga lebih banyak mendapatkan pilihan. Seringkali jodoh itu datang bukan dari perkenalan langsung, tapi dari kenalan teman kita. Bahkan dari kenalan dari kenalan teman kita. Itulah gunanya pergaulan yang luas. Ibarat seorang nelayan yang menebarkan jaringan yang luas untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak.
6. Meminta tolong orang lain.
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah meminta tolong kepada orang lain yang reputasinya baik. Orang tersebut bisa saja guru mengaji, murobbi, teman, orang tua, saudara, dan lain-lain. Jangan malu-malu untuk meminta bantuan kepada mereka dan jangan malu-malu juga untuk mengulangi permintaan kita secara rutin agar orang tersebut ingat bahwa kita meminta bantuan kepadanya.
7. Menyatakan hasrat secara langsung.
Bisa juga seorang wanita mendapatkan jodoh dengan cara menyatakan langsung kepada lelaki yang kita taksir bahwa kita siap menikah dengannya. Ini adalah cara yang masih asing dalam budaya Indonesia. Namun cara ini sebenarnya Islami, karena pernah dilakukan Khadijah ra kepada Nabi Muhammad saw. Khadijah ra yang lebih dahulu menyetkan hasratnya kepada Nabi melalui perantaranya. Menurut saya, cara ini perlu dimasyarakatkan di Indonesia, sehingga tidak ada lagi wanita yang malu-malu kucing, padahal hatinya sudah ingin sekali dilamar oleh lelaki yang diharapkannya.
Demikian jawaban saya. Semoga Ananda Khadijah segera mendapatkan jodoh yang sholih.
Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan