Cinta Pandangan Pertama

Assalamualaikum Wr. Wb.

Ustadz yang terhormat,

Saya siswa kelas 3 SMA, 17 th. Saya memohon jawaban dari Ustadz mengenai problema yang saya hadapi ini. Menyangkut masalah cinta terhadap pandangan pertama saya kepada seorang Akhwat dari anggota ROHIS yang sederajad dengan saya. Ini tantangan besar bagi hidup saya.

Sebelumnya, Subhanallah, saya diberi hidayah oleh Allah pada saat setelah bulan puasa berakhir,  Alhamdulillah, sebelumnya saya luruskan niat saya selurus mungkin untuk merobah tatanan hidup saya menjadi lebih baik. Saya dulu suka bergelut dengan hal-hal yang tidak Allah Ridho, "benci tapi rindu", bathin saya sangat benci tapi rindu untuk mengulangkannya kembali.

Setelah masa suram itu lewat, Alhamdulillah saya tutup rapat-rapat kejelekan masa lalu saya. Lalu saya diuji lagi dengan masalah yang saya hadapi sekarang. Setiap hari sekolah entah kenapa saya selalu melihat dia, hati terasa senang bercampur resah melihat dia, lalu hari berikutnya juga iya, pas saat pulang sekolah juga tampak. Saya sudah berniat untuk tidak melihatnya lagi tetapi masih saja terlihat oleh saya pada waktu-waktu tertentu. Saya belum begitu tahu apakah dia mengenali saya, dan juga berkomunikasi secara langsung baru 1 kali dan itupun sangat singkat. Saya tidak ingin jatuh kejurang perzinaan. Saya berusaha sekeras mungkin menjaga pandangan walaupun daya tariknya sangat kuat, dan jujur, saya sempat berhayal yang tidak-tidak dan terbawa mimpi. Oleh karna itu hati saya bergerak untuk mengerjakan sholat Tahajud setiap malam karna saya sungguh menyesal dan selalu menangis karena sungguh tak tega melihat dirinya menerima dosa secara tidak langsung gara-gara perbuatan saya.

Menurut Ustadz, apa sebaiknya yang harus saya lakukan?

Terima kasih,

Wassalam,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ananda Ivan yang dikasihi Allah SWT, alhamdulillah ananda sudah bertekad untuk menjadi manusia yang baik dan bertaqwa kepada Allah SWT. Namun ternyata untuk menjadi orang yang baik, ananda mendapat ujian berupa ketertarikan dengan seorang akhwat di sekolah ananda. Saya jadi teringat dengan firman Allah SWT yang mengatakan: “Apakah manusia itu mengira dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman?”, sedang mereka tidak diuji lagi” (QS. 29 : 2). Jadi apa yang ananda alami merupakan ujian dari Allah yang perlu disikapi dengan kesabaran dan keikhlasan. Lalu agar ananda tidak semakin tergoda untuk bermaksiat dengan berpacaran atau bahkan berzina ada beberapa langkah yang dapat dilakukakan :

  1. Menahan pandangan.
    Ada pepatah yang mengatakan “dari mata turun ke hati”. Mata merupakan jendela hati yang harus dijaga ke arah mana ia memandang. Itulah sebabnya Al Qur’an yang mulia sejak dulu memerintahkan kita untuk menahan pandangan. “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. 24 : 30). Jadi jagalah pandangan Ananda, terutama ketika bertemu atau berpapasan dengan dia. Jangan dituruti kata hati (baca: nafsu) yangingin memandang wajah cantiknya atau bahkan tergoda untuk menatap dia. Apalagi kalau dia juga senang ditatap oleh ananda, maka hal itu akan makin menggoda ananda untuk menatapnya. Prinsipnya, jangan tatap dia! Walau ada keinginan yang kuat untuk menatapnya. Lawan gejolak hati Anda dengan memperbanyak zikir dan mengingat dosanya.
  2. Renungkan apa gunanya pacaran.
    Untuk orang seusia ananda (17 tahun), pacaran lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Pacaran hanya akan menambah dosa maksiat, membuat hati menjadi tidak tenang karena sulit konsentrasi, menghabiskan waktu dan biaya untuk hal-hal yang tidak produktif. Pacaran sesungguhnya hanyalah moda perilaku dari Barat yang sudah menjamaur di kalangan anak muda, sehingga anak muda sekarang kalau tidak pacaran merasa ketinggalan jaman. Padahal pacaran hanyalah permainan hati yang bisa diselesaikan dengan permainan hati pula. Maksudnya, jika dengan pacaran ada perasaan tidak kesepian, maka ubahlah perspektif itu dengan meyakini bahwa manusia tidak akan pernah kesepian. Apalagi jika ia yakin Allah berada di dekatnya.
  3. Perbanyak aktivitas.
    Untuk membantu melupakan sang gadis dan mengubah perhatian ananda kepada hal-hal yang lebih produktif, maka sibukkanlah diri ananda dengan kegiatan positif. Misalnya: ikut rohis, ikut klub olahraga, bimbingan balajar, dan kegiatan positif lainnya. Biasanya kalau orang sibuk maka ia akan sulit untuk memperhatikan hal-hal yang sepele dan tidak berguna. Ketahuilah ananda, masa depan anda masih cukup panjang. Raihla dengan banyak belajar dan menambha pengalaman yang positif. Jangan habiskan usia muda dengan hal-hal yang negatif, seperti pacaran.Kelak jika tiba saatnya untuk menikah, maka yakinlah jodoh kita tidak akan kemana-mana. Dia akan datang dengan cara yang telah ditentukan Allah melalui jalan-jalan yang diridhoi-Nya.

Demikian, semoga bermanfaat.