Menyikapi Masa Depan

Assalamu’alaykum wr.wb

Pak Ustadz saya mau minta nasehat maupun saran dari Bapak,, Begini pak saya sekarang masih kuliah semester IV jurusan Akuntasi terus sekarang saya bekerja di Instansi Pemerintah tapi saya bekerja disitu banyak mengalami tekanan batin yang luar biasa,, pingin  rasanya saya keluar dari Instansi tersebut karena status saya yang tidak jelas,, namun sampai sekarang saya belum dapat pekerjaan yang baru,, sedangkan saya diJakarta hidup sendiri tidak ada saudara,,jadi saya harus membiayai kuliah, makan, dan kost sendiri (kebutuhan hidup semuanya) sedangkan  saya sudah pingin menikah,,Gimana ya Pak menyikapi persoalan ini

Yanto

Wa’alaikum salam wr. wb.
Ananda Heriyanto yang disayangi Allah SWT, menurut saya agar Anda tidak bingung maka Anda perlu menyelesaikan masalah Anda satu demi satu. Pertama tentang sekolah Anda. Sebaiknya Anda selesaikan dulu sekolah Anda karena Anda sudahterlanjur menempuh pendidikan. Sayang sekali kalau Anda berhenti di tengah jalan. Habis waktu, tenaga dan biaya dengan percuma. Selesaikan saja dahulu kuliah Anda walau Anda kurang suka. Baru setelah selesai Anda meneruskankuliah sesuai dengan bidang/kompetensi yang Anda sukai.
Setelah kuliah selesai, Anda bisa menempuh dua pilihan yakni tetap bekerja di instansi sekarang ini dengan mencoba menikmati pekerjaan yang ada. Cara menikmatinya dengan banyak bersyukur. Bisa juga dengan mencari tahu apa manfaat dari pekerjaan sekarang dan bandingkan antara manfaat dan mudharatnya bagi masa depan Anda. Namun jika setelah Anda renungkan ternyata mudharatnya lebih banyak dari manfaatnya, pilihan kedua bisa Anda tempuh yaitu keluar dari pekerjaan sekarang untuk mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan nurani Anda.
Sebaiknya Anda jangan menikah dulu sebelum selesai kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang pasti. Apakah itu di tempat kerja sekarang ini atau di tempat kerja yang baru nanti. Mengapa saran saya menunda menikah dahulu? Hal itu karena kepemimpinan seorang suami terletak pada kemampuannya memberi nafkah isteri dan anak-anaknya. Jadi selama gaji Anda belum cukup untuk membiayai orang lain (dalam hal ini isteri) sebaiknya Anda menunda dulu menikah. Namun kelak setelah mendapatkan penghasilan yang lebih untuk membiayai isteri (walau belum mapan) baru Anda dapat menikah. Saran saya, selama waktu menunggu menikah tersebut, maka Anda sebaiknya memperbanyak ibadah agar agar nafsu Anda lebih terkendali. Terutama memperbanyak puasa sunnah karena Rasulullah saw menganjurkan hal tersebut bagi bujangan yang belum siap menikah.
Demikian jawaban saya. Semoga Anda dapat menyelesaikan semua persoalan Anda dengan sukses di bawah ridho Allah SWT.

Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan